"Kemudian Gus Dur mengancam, minta agar berhentilah Singapura itu menampung, berhentilah menjadi penadah illegal logging itu. Nggak lama kemudian, sekretarisnya Kedubes kontak saya, dia ingin menjelaskan, ya kita dengerin apa penjelasannya," ujarnya.
"Dia bilang 'Pak Adhie, Singapura itu kan pelabuhan internasional, tidak mungkin kita menjadi penadah barang-barang ilegal, selundupan-selundupan. Jadi kayu dan minyak yang masuk ke kita itu legal'," ucap Adhie Massardi menambahkan.
Baca Juga: Banjir Rob Melanda Semarang! Retno Widyaningsih Ungkap Penyebabnya
Menurutnya, bukannya mengakui kesalahan, Singapura justru menyalahkan adanya tindakan ilegal tersebut ke Pemerintah Indonesia.
"Dan dia ceritakan juga, dia tahu juga proses legalisasinya itu ada di tengah laut, jadi oleh pejabat kita juga. Dia bilang 'kalau kita jelaskan, ini kan nanti Indonesia tersinggung. Persoalannya bangsa Indonesia ini persoalan mengawasi aparatnya sendiri'," kata Adhie Massardi.
"Kemudian saya lapor lah sama Gus Dur, 'Iya kan mereka juga yang mengatur, dan dia tahu bahwa dilegalisasi di tengah jalan itu termasuk ilegal. Negara harusnya mengawasi, menolak hal-hal semacam itu'," tuturnya menambahkan.
Baca Juga: Bagaimana perempuan dan transformasi digital berperan dalam pemulihan ekonomi
Tidak hanya itu, Adhie Massardi juga menceritakan beberapa kejadian lainnya yang membuat Gus Dur membenci Singapura.
"Kemudian yang menarik lagi, kan kita pernah juga bilang jangan melindungi para koruptor lah, orang Kedubes Singapura itu mengatakan bahwa 'Pak Adhie, itu yang disebut di Indonesia koruptor itu waktu masuk ke Singapura itu sebagai warga negara yang bukan koruptor," ujarnya.
"Bawa paspor yang sah, masuk ke situ, baru dinyatakan koruptor. Jadi sebetulnya kesalahan ada di aparat kita, dari sisi saya bilang ini bener tapi kan nggak gitu-gitu amat juga," ucap Adhie Massardi menambahkan.
Baca Juga: 102 Daftar Pinjaman Online Fintech berizin resmi OJK 2022
Ada juga aksi penolakan Singapura saat Gus Dur berniat membentuk organisasi semacam ASEAN dengan negara seperti Timor Leste.
"Kemudian yang menarik lagi itu ketika Gus Dur punya gagasan membentuk organisasi semacam ASEAN, kalau ASEAN itu kan kalau bahasa kita ini negara-negara di beranda depan lah," tutur Adhie Massardi.
"kemudian Gus Dur berpikir ketika Timor Leste merdeka dia berpikir bahwa kita harus juga punya organisasi di halaman belakang seperti Fiji, Vanuatu, Solomon, Papua Nugini, Timor Leste, semacam ASEAN-nya Asia-Pasifik lah," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Profil lengkap Gus Thuba yang viral karena dinilai tidak sopan pada Habib oleh Netizen!
Artikel Terkait
Xiaomi Poco C40, Poco C40 Plus dan Snapdragon 680 akan segera dirilis, ini bocoran spesifikasinya!
Spesifikasi Samsung Galaxy Z Fold 4, smartphone canggih dengan bobot ringan!
Secara resmi Uniqlo umumkan kolaborasi dengan SPY x Family!
Samsung Galaxy A22 terbaru berbasis Android 12, spesifikasi mantap!
Awas jangan sampai ketinggalan, Doraemon: Nobita’s Little Star Wars segera dirilis Mei ini!
Versi PC game Caligula Effect 2 segera rilis Juni sekarang!
Rekor, Neraca Perdagangan Indonesia Catat Surplus pada bulan April 2022!
Komitmen Indonesia saat sebagai tuan rumah Global Platform for Disaster Risk Reduction!
Bagaimana perempuan dan transformasi digital berperan dalam pemulihan ekonomi
Rumor iPhone 14, Tanpa Notch!?