PURWAKARTA ONLINE – Konflik di kawasan perbatasan Thailand dan Kamboja belum benar-benar usai.
Meski gencatan senjata sudah disepakati, ketegangan terus membayangi akibat sengketa kuil kuno di wilayah perbatasan.
Sejak Kamis pekan lalu, pertempuran antara dua negara ASEAN itu menyebabkan korban jiwa.
Hingga saat ini, tercatat lebih dari 30 orang tewas.
Baca Juga: Peringatan Kudatuli: Ribka Tjiptaning Desak Jenderal Terlibat 27 Juli Diusut Hukum
Pertikaian ini dipicu perebutan wilayah yang mengandung kuil-kuil kuno bersejarah, yang menjadi simbol penting bagi kedua negara.
Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Malaysia, sempat berhasil memediasi kesepakatan damai di Putrajaya.
Gencatan senjata disepakati berlaku mulai tengah malam, 28 Juli 2025.
Namun kenyataannya, pada 29 Juli pagi, bentrokan senjata kembali pecah.
Baca Juga: Ria Ricis Gelar Ultah Moana di Hotel Mewah, Biaya Hampir Rp1 Miliar demi Kenangan Tak Terlupakan
Militer Thailand menyebut Kamboja sebagai pihak yang memicu gangguan di wilayah Phu Makua dan Sam Taet.
Konflik ini menunjukkan bahwa perdamaian di kawasan ASEAN masih rapuh, meskipun jalur diplomasi telah ditempuh.
Apakah diplomasi Anwar Ibrahim akan kembali diuji?
Dunia kini menanti langkah berikutnya dari ASEAN.***