trending

Iran Siap Gempur AS Jika Dukung Israel! Irak Jadi Titik Awal

Jumat, 20 Juni 2025 | 07:22 WIB
Iran siap serang AS jika bantu Israel lawan Teheran. Irak jadi lokasi awal konflik. (timesofisrael.com)

Purwakarta Online - Pemerintah Iran menyatakan secara terbuka bahwa mereka tidak akan tinggal diam jika Amerika Serikat ikut campur dalam konflik antara Israel dan Iran.

“Jika AS ikut membantu Israel dalam perang, maka kami akan menganggapnya sebagai deklarasi perang langsung,” ujar Esmail Baghaei, Juru Bicara Kemenlu Iran, dikutip dari media pemerintah IRNA (18/6/2025).

Menurut laporan dari New York Post, Iran bahkan telah mengerahkan rudal balistik dan drone ke beberapa titik di Irak dan Suriah sebagai persiapan kemungkinan serangan balik ke pangkalan militer AS di wilayah tersebut.

Mengapa Irak? Karena Irak memiliki banyak pangkalan militer AS yang aktif.

Baca Juga: Kasus Video Syur Cikgu Fadhilah: Sudah Didenda, Kini Lapor Polisi karena Videonya Viral

Selain itu, milisi-milisi pro-Iran di Irak seperti Kataib Hezbollah sudah siap siaga untuk memulai serangan jika perintah turun.

“Kami tidak akan diam jika AS campur tangan. Irak akan menjadi titik pertama perlawanan kami,” tegas Abu Hussein al-Hamidawi, Sekjen Kataib Hezbollah, dilansir dari Reuters (15/6/2025).

Di Twitter (X), tagar #WW3, #IranVsUSA, dan #IrakBergetar menduduki trending topik sejak 17 Juni malam.

Akun @MiddleEastEye menulis “Iran telah memindahkan rudal balistik ke Irak dan Suriah, menandakan eskalasi yang sangat serius.”

Baca Juga: DoodStream Disetop Mahkamah & JustPaste Jadi Viral

Sementara di Telegram, grup pengamat geopolitik @MENA_Tracker mengabarkan, “Setidaknya 5 kelompok milisi Syiah Irak kini dalam kondisi ‘on alert’ menunggu perintah dari Teheran.”

Sementara itu, Presiden Joe Biden belum secara resmi mengumumkan dukungan militer penuh terhadap Israel.

Namun menurut laporan dari Financial Times, Pentagon telah mengirim dua kapal perang tambahan ke Teluk Persia sebagai langkah antisipasi.

Krisis ini membuat para analis politik khawatir akan munculnya konflik berskala global.

Halaman:

Tags

Terkini