PURWAKARTA ONLINE - Mobil berpelat dinas RI 36 kembali menjadi perbincangan panas di jagat maya.
Video aksi polisi patroli dan pengawal (patwal) yang mengawal mobil tersebut viral setelah menunjukkan gestur tegas kepada sopir taksi premium Toyota Alphard yang dianggap menghalangi jalan di tengah kemacetan.
Dalam video yang beredar, patwal bahkan terlihat menunjuk dengan tatapan penuh amarah, meminta sopir taksi untuk segera memberi jalan.
Insiden ini terjadi saat taksi eksekutif tersebut berusaha masuk ke jalur kanan akibat truk berhenti di jalur tengah.
Baca Juga: Pramono Anung dan Rano Karno Umumkan Tim Transisi Pemerintahan Jakarta Terpilih 2024-2029
Patwal yang sigap membuka jalan bagi mobil RI 36 langsung menghentikan laju taksi, meminta agar jalur tersebut dibuka kembali.
Namun, sikap patwal ini justru menuai kritikan dari warganet. Banyak yang mempertanyakan etika pengawalan yang terkesan arogan.
“Kenapa harus marah-marah? Bukankah bisa diberi arahan dengan sopan?” tulis seorang pengguna X. Video tersebut kini telah ditonton jutaan kali dan menjadi trending topik.
Mayor Teddy Indra Wijaya, Sekretaris Kabinet, telah memberikan tanggapan atas polemik ini.
Baca Juga: Ricco Hertanto dan Kontroversi Hotel Aruss, Dugaan TPPU Rp 40 Miliar
“Sudah diingatkan kembali semuanya agar semakin berhati-hati dan bijak saat berkendara,” ujar Teddy. Namun, ia enggan menyebut identitas pejabat atau pemilik mobil tersebut.
Di sisi lain, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, serta Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid, membantah keterkaitan dengan mobil RI 36.
Nusron bahkan menegaskan bahwa dirinya menggunakan pelat dinas RI 26.
Peraturan Kapolri Nomor 5 Tahun 2015 menyebutkan bahwa pelat nomor dinas RI diberikan berdasarkan jabatan tertentu dalam pemerintahan.