Depok, PURWAKARTA ONLINE - Kematian tragis selebgram Ella Nanda Sari Hasibuan (30) setelah menjalani prosedur sedot lemak di WSJ Clinic, Beji, Depok, masih menyisakan misteri.
Dalam upaya mengungkap penyebab kematiannya, pihak kepolisian memutuskan untuk melakukan ekshumasi jenazah Ella Nanda Sari pada Senin, 5 Agustus 2024.
Namun, langkah ini menuai kontroversi lantaran pihak keluarga korban tegas menolak ekshumasi.
Paman korban, Efrizal Hasibuan, menyatakan penolakannya secara tegas terhadap rencana autopsi.
"Kami dari pihak keluarga tidak ada mau melakukan autopsi. Dari dimakamkan sampai saat ini tidak ada. Kalau memang mau dilakukan autopsi, kenapa tidak dari awal saja," ungkap Efrizal, Jumat (2/8/2024).
Pernyataan ini menegaskan ketidaksetujuan keluarga terhadap rencana tersebut, memperkeruh suasana yang sudah penuh duka.
Meski begitu, Kapolres Metro Depok Kombes Pol Arya Perdana tetap menjadwalkan ekshumasi jenazah Ella di Medan, Sumatera Utara, dengan koordinasi bersama Biddokkes Polda Sumatera Utara.
"Insyaallah (besok), dilaksanakan ekshumasi dan kemudian autopsi oleh pihak Biddokkes Polda Sumatera Utara," kata Arya saat dikonfirmasi, Minggu (4/8/2024).
Namun, Arya memilih untuk tidak memberikan komentar lebih lanjut terkait penolakan dari pihak keluarga korban.
Langkah ekshumasi ini merupakan bagian dari proses penyidikan yang dilakukan polisi setelah Ella meninggal dunia usai menjalani prosedur sedot lemak di WSJ Clinic.
Setelah olah TKP yang dilakukan pada Kamis (1/8), polisi menyegel klinik tersebut dan menyita sejumlah barang bukti, termasuk alat sedot lemak, plang bertulisan 'Klinik Pratama', serta peralatan lain yang digunakan dalam operasi.
"Iya itu kami sudah melakukan, untuk penanganan perkara sedot lemak. Kami sudah gelar perkaranya ke tahapan penyidikan dan sudah kami lakukan olah TKP," jelas Kasat Reskrim Polres Depok Kompol Suardi Jumaing.