Lengkap Sinopsis Film Gowok: Kamasutra Jawa – Reza Rahadian dan Feminisme dalam Tradisi Seksual Jawa yang Terlupakan

photo author
- Kamis, 12 Juni 2025 | 10:56 WIB
Gowok: Kamasutra ungkap sisi lain budaya Indonesia. Reza Rahadian hadir dalam kisah cinta, seks, dan sejarah yang mengejutkan. (MVP Pictures)
Gowok: Kamasutra ungkap sisi lain budaya Indonesia. Reza Rahadian hadir dalam kisah cinta, seks, dan sejarah yang mengejutkan. (MVP Pictures)

Baca Juga: Kapan BSU 2025 Cair? Ini Jadwal Resmi Pencairan Bantuan Subsidi Upah Rp600 Ribu dari Pemerintah

Hanung dan penulis naskah ZZ Mulja Salih menyajikan film ini sebagai refleksi budaya dan sejarah, bukan tontonan cabul.

Film ini satu nafas dengan karya Hanung sebelumnya, seperti Tuhan, Izinkan Aku Berdosa (2023).

Sama-sama bermain di wilayah isu abu-abu, film ini punya pesan feminis yang kuat, tanpa harus menggurui.

“Kita ambil bagian dari Serat Centhini, bukan semua. Yang kita soroti adalah bagian tentang pendidikan seksual sebagai bekal pernikahan,” kata Hanung.

Baca Juga: Video Elga TikTok 5 Menit 44 Detik Viral, Link Video Diburu Netizen!

Film ini didukung oleh deretan aktor dan aktris papan atas, seperti:

  • Lola Amaria sebagai Nyai Santi
  • Reza Rahadian sebagai Kamanjaya dewasa
  • Devano Danendra sebagai Kamanjaya muda
  • Raihaanun sebagai Ratri dewasa
  • Alika Jantinia sebagai Ratri muda
  • Djenar Maesa Ayu sebagai Rahayu, ibu Kamanjaya
  • Slamet Rahardjo, Donny Damara, hingga Ali Fikry sebagai tokoh pendukung lainnya

Dengan judul yang memancing perhatian, tak sedikit yang mengira film ini hanya menjual unsur sensual.

Tapi begitu menonton film gawaok ini, banyak yang justru terkejut.

Selain itu juga Film ini meraih nilai yang cukup mengesankan:

  • Skor 7,9/10 di IMDb
  • Nilai 7,8/10 di Cinepoint
  • Skor 3,4/5 dari 257 penonton di Letterboxd

Baca Juga: Cikgu Fadilah Didenda RM5,000 karena Skandal dengan ‘Abang Wiring’, Ini Fakta di Baliknya

Penonton menyebut film ini berani, mendalam, dan edukatif, meski dibungkus dalam cerita yang cukup “panas”.

Film ini khusus untuk penonton dewasa karena mengandung adegan kekerasan dan trauma psikologis.

Bukan hanya karena temanya soal pendidikan seksual, tapi juga karena intrik, manipulasi, dan konflik sosial yang cukup intens.

Hanung Bramantyo juga Berani mengangkat sisi gelap sejarah yang terlupakan seperti: 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X