Dampak Negatif Film Bidaah di Media Sosial: Bagaimana Pengaruhnya Terhadap Generasi Muda?

Mengapa Generasi Muda Rentan Terhadap Pengaruh Film Bidaah?

Generasi muda, khususnya remaja, sering kali belum memiliki pemahaman agama yang kuat.

Mereka lebih mudah terpengaruh oleh apa yang mereka lihat di media sosial. Film yang menggambarkan kehidupan bebas tanpa batasan agama atau sosial bisa menjadi contoh buruk, yang akhirnya dianggap normal atau bahkan aspiratif oleh mereka.

Mereka mungkin mulai menganggap perilaku negatif seperti pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, atau gaya hidup hedonistik sebagai hal yang bisa diterima atau bahkan harus dicontoh.

Menurunnya Standar Moral dan Normalisasi Perilaku Tidak Sesuai Agama

Penyebaran film bidaah berisiko merubah standar moral dalam masyarakat. Ketika perilaku yang tidak sesuai dengan agama diterima begitu saja dalam film, lama kelamaan masyarakat akan mulai menganggap perilaku tersebut sebagai hal yang wajar.

Fenomena ini bisa berbahaya bagi generasi muda, karena mereka akan cenderung mengikuti apa yang dianggap populer atau "keren," tanpa menyadari bahwa perilaku tersebut bertentangan dengan nilai-nilai agama dan moralitas yang sehat.

Baca Juga: Film Bidaah di Viu: Drama Malaysia yang Viral di TikTok, Mengungkap Sekte Keagamaan Sesat

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Untuk mengurangi dampak negatif penyebaran film bidaah di media sosial, ada beberapa langkah yang perlu diambil:

1. Pendidikan Agama yang Kuat
Memberikan pemahaman agama yang baik dan benar akan membantu generasi muda untuk lebih kritis dalam memilih konten yang mereka konsumsi.

2. Pemantauan Konten oleh Orang Tua
Orang tua perlu lebih aktif dalam mengawasi tontonan anak-anak mereka, serta menggunakan fitur pengaturan untuk memfilter konten yang tidak sesuai.

3. Kesadaran Masyarakat tentang Dampak Negatif
Masyarakat perlu lebih sadar akan dampak buruk dari penyebaran film bidaah, dan lebih bijak dalam menyikapi konten yang ada di media sosial.

Baca Juga: Drama Malaysia “BID'AH”: Ketegangan, Manipulasi, dan Ketaatan Buta yang Menggetarkan Hati