Drama Malaysia “BID'AH”: Ketegangan, Manipulasi, dan Ketaatan Buta yang Menggetarkan Hati

PURWAKARTA ONLINE - BID'AH adalah salah satu drama terbaru dari Malaysia yang tayang di VIU pada 6 Maret 2025, dan sukses mencuri perhatian banyak penonton, baik di Malaysia maupun Indonesia.

Tidak hanya menyuguhkan konflik keluarga dan cinta, drama ini juga mengangkat tema keagamaan yang sangat relevan dengan kondisi sosial dan budaya kita saat ini.

Disutradarai oleh Mohd Fazli Yahya, BID'AH mengajak penonton untuk menyelami kisah tragis seorang perempuan muda yang berusaha keluar dari cengkeraman sekte keagamaan yang dipimpin oleh sosok karismatik namun manipulatif, Walid.

Kisah Dramatis dan Mengharukan: Baiduri vs. Walid

Drama ini berfokus pada Baiduri, seorang wanita muda yang dipaksa oleh ibunya, Kalsum, untuk bergabung dengan sekte keagamaan bernama Jihad Ummah.

Baca Juga: Tarif Trump 2.0 Picu Kekhawatiran Perang Dagang Global, Indonesia Siapkan Strategi

Sekte ini dipimpin oleh Walid, seorang pria yang awalnya tampak bijaksana, namun ternyata memanfaatkan agama untuk kepentingan pribadi dan kontrol sosial.

Baiduri dipaksa untuk tunduk pada aturan yang berlaku dalam sekte, yang meliputi pernikahan paksa, ketaatan tanpa pertanyaan, dan manipulasi yang menyimpang atas nama agama.

Sementara itu, karakter Walid yang diperankan oleh Faizal Hussein, menciptakan ketegangan yang menambah intensitas drama ini.

Dengan kharismanya yang kuat, Walid mampu memanipulasi pengikutnya, membuat mereka berpikir bahwa setiap tindakannya adalah kebenaran mutlak.

Namun, seiring berjalannya waktu, karakter Baiduri yang diperankan oleh Riena Diana menunjukkan keteguhan untuk mengungkapkan kebenaran dan melawan ketidakadilan, meski harus menghadapi ancaman dari sang pemimpin yang disegani.

Baca Juga: Donald Trump Naikkan Tarif Impor Indonesia ke 32%, Dampak Ekonomi Mengkhawatirkan

Ketaatan Buta yang Menindas: Karakter Ummi Hafizah yang Membuat Geram

Salah satu karakter yang paling membuat emosi penonton naik turun adalah Ummi Hafizah, istri pertama Walid. Meskipun ia tahu ada yang salah dalam sekte tersebut, ia memilih untuk diam dan mempertahankan “kesetiaan” kepada suaminya demi menjaga posisinya.