Manuver Politik di Balik Momen Idul Fitri, Gibran Ikut Menyoroti Apa yang Sebenarnya Terjadi?

PURWAKARTA ONLINE - Putra sulung Presiden Prabowo Subianto, Didit Prabowo, menarik perhatian publik setelah menggelar safari politik saat perayaan Idul Fitri 1446 H.

Dalam satu hari, Didit mengunjungi kediaman tiga mantan Presiden RI: Megawati Soekarnoputri, Joko Widodo, dan Susilo Bambang Yudhoyono.

Langkah ini memicu spekulasi politik yang tak terhindarkan.

Didit Prabowo tiba di rumah Presiden Ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, sekitar pukul 11.58 WIB.

Baca Juga: Kode Redeem Free Fire (FF) Hari Ini: SG2 Gurun Pasir dan Hadiah Misterius Lainnya!

Ia menghabiskan sekitar 2,5 jam di kediaman Megawati, ditemani Puan Maharani serta sejumlah tokoh politik seperti Sultan Bachtiar Najamudin dan Ahmad Muzani.

Rocky Gerung, pengamat politik yang dikenal tajam dalam analisanya, menilai Didit memainkan peran sebagai "messenger of good news" atau pembawa pesan rekonsiliasi antara Prabowo dan Megawati.

"Momen Idul Fitri memang menjadi ajang silaturahmi, tapi tetap ada nuansa politik di dalamnya. Didit mungkin menjadi jembatan hubungan Prabowo-Megawati," ujar Rocky, Rabu (2/4/2025).

Setelah bertemu Megawati, Didit melanjutkan perjalanan ke Solo, Jawa Tengah, untuk menemui Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo, di kediamannya.

Baca Juga: Guru Gembul: Lebaran di Indonesia Anak Diajari Mengemis!

Dalam pertemuan tersebut, Didit mengabadikan momen dengan berfoto bersama Jokowi, yang kemudian diunggah ke media sosial.

Hal ini memicu spekulasi bahwa Didit sedang menjalankan misi politik yang lebih besar.

Rocky Gerung menilai bahwa pertemuan Didit dengan Jokowi bisa menjadi sinyal konsolidasi kekuatan politik, terutama menjelang dinamika pemerintahan Prabowo yang baru berjalan.

“Kunjungan ke istana, bertemu Megawati, lalu ke Jokowi? Ini bukan sekadar silaturahmi biasa. Ada sesuatu yang lebih besar yang sedang terjadi,” tambah Rocky.