Guru Gembul: Lebaran di Indonesia Anak Diajari Mengemis!

photo author
- Rabu, 2 April 2025 | 11:00 WIB
Guru Gembul kritik tajam fenomena Lebaran: amil zakat komersial, anak diajari ngemis, hingga ormas minta THR. (Tangkap layar YouTube Guru Gembul)
Guru Gembul kritik tajam fenomena Lebaran: amil zakat komersial, anak diajari ngemis, hingga ormas minta THR. (Tangkap layar YouTube Guru Gembul)

PURWAKARTA ONLINE, Bandung - Hari Raya Idul Fitri seharusnya menjadi momen kemenangan setelah sebulan berpuasa.

Namun, bagi banyak orang, Lebaran justru menjadi ajang "pura-pura bahagia" di balik tekanan finansial dan sosial.

YouTuber kritikus sosial, Guru Gembul, dalam video terbarunya (episode 850), menyoroti lima kemunafikan yang kerap terjadi saat Lebaran.  

Amil Zakat atau Bisnis Prospektif?

Guru Gembul membeberkan fakta mengejutkan, Indonesia memiliki 170 lebih lembaga amil zakat resmi, belum termasuk yang tidak terdaftar.

Baca Juga: Guru Gembul: Lebaran, Hari Penuh Kemunafikan!

Yang menjadi masalah, banyak dari lembaga ini mengambil keuntungan hingga 12,5% dari dana zakat—lebih tinggi daripada margin toko kelontong!  

"Potensi zakat di Indonesia mencapai Rp300 triliun per tahun, tapi tidak ada regulasi ketat. Uang itu bisa dipakai untuk kepentingan pribadi atau yayasan tertentu," ujarnya.  

Anak-anak Diajari Mental Pengemis

Fenomena lain yang disorot adalah tradisi meminta THR pada anak-anak.

"Orang tua menyuruh anaknya, 'Ayo minta duit ke tante!' Padahal, yang butuh uang sebenarnya adalah orang tuanya," kritik Guru Gembul.

Baca Juga: Larangan Putar Balik Diabaikan, Parcom Purwakarta Macet Parah Saat Arus Mudik Lebaran

Kebiasaan ini, menurutnya, melanggengkan mental peminta-minta sejak dini.  

Ormas Minta THR, Tradisi atau Pemerasan?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X