Hamas Siap Pertahankan Gaza. Ketegangan Meningkat antara AS, Israel, dan Negara-negara Arab

photo author
- Selasa, 11 Februari 2025 | 21:46 WIB
Illustrasi. Usulan Trump akan Ambil Alih Jalur Gaza dan Relokasi Warga Palestina (TL YouTube tvonenews)
Illustrasi. Usulan Trump akan Ambil Alih Jalur Gaza dan Relokasi Warga Palestina (TL YouTube tvonenews)

PURWAKARTA ONLINE - Ketegangan di Timur Tengah semakin meningkat dengan pernyataan kontroversial dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang kembali mengungkapkan niatnya untuk membeli tanah Gaza.

Langkah ini, yang telah menuai kecaman dari berbagai negara Arab, memicu respons keras dari kelompok Hamas, yang berjanji akan mempertahankan Gaza dari segala upaya intervensi asing, termasuk AS dan Israel.

Trump: "Kami Berkomitmen untuk Memiliki Gaza"

Dalam sebuah pernyataan yang dilansir oleh Reuters, Trump menyatakan komitmennya untuk membeli Gaza, mengatakan bahwa AS akan mengambil alih wilayah tersebut dan memastikan bahwa Hamas tidak akan mundur.

Baca Juga: Kronologi Penangkapan Pelaku Curanmor di Purwakarta, Modus Test Ride yang Berakhir di Tangan Polisi

Trump juga mengusulkan kemungkinan mengalihkan sebagian wilayah Gaza kepada negara-negara lain di Timur Tengah untuk pembangunan.

Pernyataan ini menambah kekhawatiran mengenai potensi eskalasi konflik di kawasan yang sudah rapuh ini.

Reaksi Hamas dan Negara-negara Arab

Hamas langsung mengutuk pernyataan Trump dengan menegaskan bahwa Gaza bukanlah barang yang bisa diperdagangkan.

Ezaat El Rashq, anggota biro politik Hamas, menegaskan bahwa Gaza adalah bagian tak terpisahkan dari tanah Palestina, dan rencana relokasi warga Palestina tidak akan pernah berhasil.

"Kami tidak akan membiarkan tanah kami dijual atau dipindahkan," tegasnya.

Baca Juga: Curi Motor Lalu Pamer di Facebook, Onong Ditangkap Polisi Purwakarta!

Sementara itu, sejumlah negara Arab, termasuk Qatar, Mesir, Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, Yordania, dan Palestina, bersatu dalam kecaman mereka terhadap rencana tersebut.

Dalam sebuah pernyataan bersama, mereka memperingatkan bahwa upaya seperti itu bisa memicu ketidakstabilan yang lebih besar di kawasan dan berisiko membuka jalan bagi perang baru.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Reza Ainudin

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X