Patrick Kluivert Jadi "Abang-Abangan" Timnas Indonesia: Apa yang Bisa Diharapkan?

photo author
- Kamis, 9 Januari 2025 | 22:35 WIB
Potret pelatih baru Timnas Indonesia, Patrick Kluivert yang resmi menggantikan Shin Tae-yong di kursi kepelatihan Garuda. (Instagram.com/@patrickkluivert9)
Potret pelatih baru Timnas Indonesia, Patrick Kluivert yang resmi menggantikan Shin Tae-yong di kursi kepelatihan Garuda. (Instagram.com/@patrickkluivert9)

PURWAKARTA ONLINE  - SSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) telah membuat keputusan kontroversial dengan menunjuk Patrick Kluivert, legenda sepak bola Belanda, sebagai pelatih tim nasional Indonesia.

Meski Kluivert belum terbukti sukses sebagai pelatih, PSSI memiliki alasan kuat untuk memilihnya. Keputusan ini memicu perdebatan panas, namun menurut PSSI, faktor kepemimpinan Kluivert yang dihormati di Eropa menjadi salah satu alasan utama.

Mengapa Patrick Kluivert Dikenal sebagai "Abang-Abangan"?

Sebagai legenda timnas Belanda, Kluivert memiliki daya tarik besar di mata pemain Indonesia, khususnya mereka yang berasal dari diaspora Belanda.

PSSI meyakini, dengan status "abang-abangan"-nya, Kluivert akan mampu membangun hubungan yang kuat dengan para pemain muda yang berakar di Belanda.

Baca Juga: Rekrutmen Pendamping Lokal Desa 2025, Waspadai Hoaks yang Beredar!

Dalam budaya sepak bola Eropa, figur seorang pelatih atau manajer yang dihormati bisa membawa dampak signifikan terhadap motivasi dan kekompakan tim.

Arya Sinulingga, anggota Executive Committee (Exco) PSSI, menjelaskan bahwa “abang-abangan” di dunia sepak bola Eropa adalah sosok yang bisa memberi pengaruh besar.

“Jika abang-abangan sudah memanggil, junior pasti siap,” ujar Arya, yang berharap hal tersebut akan berpengaruh positif bagi skuad Garuda.

Teknik dan Taktik Akan Ditangani Asisten Pelatih

Walaupun Kluivert akan menjadi pemimpin tim, PSSI menjelaskan bahwa tanggung jawab teknik dan taktik lebih banyak diserahkan kepada para asisten pelatih yang lebih berpengalaman dalam aspek tersebut.

Hal ini menciptakan struktur pelatihan yang lebih fleksibel, di mana Kluivert berperan sebagai manajer yang lebih mengarah ke kepemimpinan, sementara tugas-tugas teknis akan dikelola oleh asisten yang lebih ahli dalam bidangnya.

Baca Juga: Bukalapak Punya Kas Rp19 Triliun Usai Penutupan Layanan Marketplace Produk Fisik: Fokus pada Pertumbuhan Nonfisik

Konsep ini mirip dengan sistem yang diterapkan di banyak klub Eropa, di mana seorang manajer bertanggung jawab atas keseluruhan tim, tetapi pengembangan taktik dan teknik sehari-hari dilakukan oleh para pelatih spesialis.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Reza Ainudin

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X