Pemberontak Gulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad: Permasalahan Internal yang Memicu Perang Saudara

photo author
- Senin, 9 Desember 2024 | 06:00 WIB
Bashar al-Assad - Busurnusa.com
Bashar al-Assad - Busurnusa.com


PURWAKARTA ONLINE - Pada akhir November 2024, sebuah serangan besar-besaran dilakukan oleh koalisi pemberontak Suriah terhadap pasukan pro-pemerintah yang loyal kepada Presiden Bashar al-Assad.

Serangan ini mengarah pada perubahan besar dalam peta kekuasaan di Suriah, dengan pemberontak berhasil merebut beberapa kota strategis, termasuk Aleppo, yang merupakan kota terbesar kedua di negara itu.

Perebutan kekuasaan ini menandai akhir dari kepemimpinan Bashar al-Assad, yang telah memimpin Suriah sejak 2000, setelah meninggalnya sang ayah, Hafez al-Assad.

Perjalanan politik Bashar al-Assad tidak terlepas dari kontroversi dan pertentangan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Baca Juga: PBNU Hargai Keputusan Gus Miftah Mundur dari Kabinet, Diduga Karena Video Viral!

Kepemimpinan Assad dipertanyakan sejak awal, terutama setelah ia dipilih melalui pemilu yang kontroversial, di mana oposisi tidak memiliki kesempatan untuk bersaing.

Selama lebih dari 53 tahun, keluarga Assad telah menguasai Suriah, dan Bashar al-Assad adalah generasi kedua dari dinasti kekuasaan tersebut.

Namun, kekuasaannya mulai goyah ketika protes damai dimulai pada tahun 2011. Warga Suriah, yang sebelumnya hidup dalam ketakutan di bawah rezim otoriter, mulai menuntut perubahan setelah mengalami penindasan dan pelanggaran hak asasi manusia.

Kepemimpinan Assad dikenal keras, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga dalam kebijakan luar negeri.

Baca Juga: Gus Miftah Mundur dari Jabatan Staf Khusus Presiden, Diduga Karena Video Viral, Kurangi Beban Istana Menghadapi Polemik

Ia mempertahankan hubungan dengan kelompok-kelompok perlawanan seperti Hamas dan Hizbullah, yang tidak diterima oleh negara-negara Barat.

Ketegangan internal semakin meningkat ketika pasukan pemerintah merespons protes dengan kekerasan, yang akhirnya berubah menjadi perang saudara penuh.

Permasalahan internal dalam tubuh pemerintahan Suriah semakin memburuk, terutama setelah pasukan oposisi mulai menguasai wilayah-wilayah strategis.

Warga Suriah semakin kehilangan kepercayaan pada pemerintahan Assad, yang tidak mampu mengatasi krisis kemanusiaan dan politik yang melanda negara tersebut.

Baca Juga: Cara Menggunakan Meta AI di WhatsApp

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X