KH Imaduddin Utsman Ungkap Tekanan Rabithah Alawiyah di Balik Pembatalan Seminar Nasab Ba'alawi di UIN Walisongo

photo author
- Minggu, 8 September 2024 | 11:05 WIB
Pembatalan mendadak Seminar Internasional Klan Ba’alwy: Apakah tekanan besar dari pihak tertentu di balik keputusan kontroversial ini? (YT: Padasuka TV)
Pembatalan mendadak Seminar Internasional Klan Ba’alwy: Apakah tekanan besar dari pihak tertentu di balik keputusan kontroversial ini? (YT: Padasuka TV)

Baca Juga: Indonesia di Ambang Resesi! 10 Juta Gen Z Menganggur, Kelas Menengah Menyusut, Ekonomi Terpuruk 2024

Namun, ia menegaskan bahwa ia tidak bersedia membahas sejarah saja, karena perannya dalam seminar adalah menyampaikan hasil penelitian terkait keabsahan nasab Ba'alawi.

Ia merasa pembahasan sejarah sudah ada tokoh yang lebih kompeten, sementara dirinya difokuskan pada penelitian terkait nasab yang diyakini kontroversial.

Dalam pernyataannya, KH Imaduddin menjelaskan bahwa berdasarkan riset yang dilakukannya, nasab Ba'alawi ini tidak terkonfirmasi dalam banyak manuskrip sejarah yang kredibel.

"Tidak ada kitab nasab dari abad ke-4 hingga abad ke-9 yang menyebutkan leluhur Ba'alawi sebagai keturunan Nabi Muhammad," jelasnya.

Baca Juga: Keluarga KH Wahab Chasbullah Khawatir Yalal Waton Diklaim oleh Pihak Tak Bertanggung Jawab

Ia menambahkan, temuan-temuan tersebut sudah diverifikasi dengan penelitian tambahan yang menunjukkan adanya pemalsuan nasab di abad ke-9.

Menurut KH Imaduddin, hasil riset ini membuat pihak Rabithah Alawiyah berusaha mencari alasan historis untuk mempertahankan klaim nasab Ba'alawi sebagai keturunan Nabi.

Namun, dalil-dalil yang mereka ajukan, menurutnya, tidak cukup kuat untuk membantah tesis yang ia kemukakan.

KH Imaduddin juga menyinggung bahwa tes DNA yang dilakukan terhadap 180 sampel dari keluarga Ba'alawi menunjukkan bahwa mereka bukan keturunan Nabi Muhammad.

Baca Juga: Penyelidikan Kasus Dokter Aulia Risma Periksa 11 Saksi, Temuan Mengejutkan!

Hasil tes menunjukkan bahwa mereka memiliki haplogroup G, sementara keturunan Nabi seharusnya memiliki haplogroup J1.

Dengan segala tekanan yang terjadi, KH Imaduddin tetap menghargai upaya UIN Walisongo yang mencoba mencari jalan tengah.

Namun, ia menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menghadiri forum yang dianggap tidak netral, seperti yang ditawarkan oleh Rabithah Alawiyah.

Menurutnya, diskusi yang adil dan terbuka sangat diperlukan agar masyarakat mendapatkan gambaran yang jelas terkait isu nasab ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X