Seruan Hudang, Menjawab Ancaman "Karawang Banjir Darah" dengan Deklarasi Damai!

photo author
- Selasa, 6 Agustus 2024 | 21:55 WIB
Akun TikTok @sultanabdinegarad menyampaikan klarifikasi, pada Minggu, 4 Agustus 2024 (TikTok @sultanabdinegarad)
Akun TikTok @sultanabdinegarad menyampaikan klarifikasi, pada Minggu, 4 Agustus 2024 (TikTok @sultanabdinegarad)

Purwakarta Online – Sebuah surat yang diberi nama "Seruan Hudang" atau seruan untuk bangkit bagi masyarakat Karawang, baru-baru ini beredar luas di berbagai grup WhatsApp.

Surat ini mengundang perhatian publik dengan cepat, mengingat isinya yang mengatasnamakan Presidium Karawang Hudang.

Beberapa organisasi masyarakat (ormas), lembaga swadaya masyarakat (LSM), perguruan silat, hingga mahasiswa, diundang untuk menghadiri acara deklarasi yang akan digelar pada Kamis, 8 Agustus 2024, di Lapangan Karangpawitan, pukul 09.00 WIB.

Deklarasi ini muncul sebagai respon atas sebuah isu panas yang tengah bergulir di media sosial, terutama di platform TikTok.

Sebuah akun yang diduga milik seorang konten kreator beretnis Madura, mengunggah video dengan pernyataan yang mengancam akan membuat "Karawang banjir darah."

Ancaman tersebut segera menimbulkan keresahan dan memicu kekhawatiran akan potensi konflik sosial di tengah masyarakat Karawang.

Baca Juga: Maharani Kemala, Lulusan Pertanian yang Bertransformasi Menjadi Crazy Rich Bali dan Pendiri MS Glow

Awal Mula Kontroversi

Kontroversi ini berawal dua hari sebelumnya, pada 4 Agustus 2024, ketika seorang tokoh masyarakat Karawang, Didi Kholidi, SH, yang akrab disapa Kang Didi, menyatakan kekesalannya terhadap pernyataan dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @sultanabdinegarad.

Dalam video tersebut, oknum tersebut menyampaikan ancaman yang berpotensi memecah belah masyarakat Karawang.

Dalam konferensi pers yang digelar, Kang Didi, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal DPP Ormas BUAS, dengan tegas menyatakan bahwa ancaman tersebut sangat tidak bertanggung jawab dan dapat memicu konflik serius.

“Sebagai putra asli Karawang, saya merasa sangat tersinggung dengan pernyataan tersebut. Kita harus menjaga persatuan dan kesatuan, bukan sebaliknya,” tegas Kang Didi.

Menurutnya, pernyataan dari oknum tersebut tidak hanya melukai perasaan masyarakat Karawang, tetapi juga berpotensi menimbulkan konflik yang lebih besar, terutama karena mengandung unsur SARA.

Kang Didi mengimbau agar masyarakat Karawang tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh hasutan tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X