Kontroversi Pembubaran Pengajian Ustadz Syafiq Riza Basalamah: Perspektif Persatuan dan Kesatuan dalam Islam

photo author
- Sabtu, 9 Maret 2024 | 00:45 WIB
Ustadz Syafiq Riza Basalamah jadikan penolakan kajian di Surabaya bahan refleksi bagi dirinya.  (Kolase/tangkapan layar YT tvOneNews))
Ustadz Syafiq Riza Basalamah jadikan penolakan kajian di Surabaya bahan refleksi bagi dirinya. (Kolase/tangkapan layar YT tvOneNews))

Purwakarta Online - Kontroversi pembubaran pengajian Ustadz Syafiq Riza Basalamah yang dilakukan oleh Banser dan GP Ansor memunculkan gelombang diskusi di tengah masyarakat.

Keputusan tersebut mengundang perhatian luas di media sosial dan menimbulkan pertanyaan tentang alasan di balik tindakan tersebut.

Menurut surat yang dirilis oleh pihak Banser dan GP Ansor, pembubaran pengajian Ustadz Syafiq Riza Basalamah dilakukan karena khawatir akan adanya provokasi atau potensi memecah belah persatuan dalam masyarakat.

Baca Juga: PERSIB Bandung Gelar Nobar Biru untuk Dukung Tim di Tengah Larangan Penonton

Mereka mengungkapkan keinginan untuk mendengarkan ceramah yang mengangkat tema pentingnya persatuan, dan menyebut nama NU dalam konteks tersebut.

Penting untuk dicatat bahwa pengajian Ustadz Syafiq Riza Basalamah telah menjadi sorotan sebelumnya karena konten ceramahnya yang dianggap provokatif oleh sebagian pihak.

Namun, di sisi lain, ada juga pengikut yang merasa ceramah beliau merupakan penegasan akan pentingnya memahami persatuan dalam Islam.

Baca Juga: Kontroversi Strategi Partai Politik: Antara Pragmatisme dan Kekuatan Oposisi

Dalam konteks ini, muncul pertanyaan tentang bagaimana mengatasi perbedaan pemahaman antara NU dan Muhammadiyah, terutama dalam praktik ibadah seperti bacaan dalam rukuk dalam salat fardhu.

Sebagian masyarakat mungkin merasa bingung atau bahkan ragu dalam memilih praktik ibadah yang sesuai dengan keyakinan mereka.

Penting untuk diingat bahwa NU dan Muhammadiyah, serta ormas lainnya, merupakan wadah untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi umat.

Mereka tidak seharusnya diidentifikasi sebagai mazhab yang bersaing satu sama lain.

Baca Juga: KPU Didesak untuk Mengaudit Hasil Pemilu Secara Independen: Mahfud MD Menyuarakan Keputusannya

Islam menekankan persatuan dan kebersamaan di antara umatnya, tanpa memandang perbedaan organisasi atau lembaga.

Dalam konteks ini, penting bagi umat Islam untuk menjaga persatuan dan kesatuan, sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Sumber: Youtube AB AR Offical

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X