ragam

Hubungan Perdagangan Cirebon dan Sunda Kelapa Abad XVI: Jejak Ekonomi Kerajaan Pajajaran

Selasa, 12 Maret 2024 | 22:15 WIB
Peta kerajaan Sunda, Kerjaan Pajajaran dan Kerajaan Galuh. (Wikipedia)

Referensi dari buku-buku seperti "Perdagangan dan Masyarakat Indonesia" karya J.C. Van Leur, "Sejarah Maritim Indonesia" oleh Abd Rahman Hamid, dan "Suma Oriental" karya Tome Pires menjadi panduan berharga dalam penyusunan skripsi ini.

Jejak Pelayaran dan Jaringan Perdagangan

Jalur pelayaran dan jaringan perdagangan menjadi elemen tak terpisahkan dalam metodologi sejarah sosial-ekonomi.

Kajian ini, sebagaimana dijelaskan oleh J.C. Van Leur, memberikan gambaran kehidupan sosial-ekonomi masa lampau, memainkan peran penting bagi Indonesia dengan kepulauannya yang menjadi jalur pelayaran dan perdagangan.

Baca Juga: Gus Dur: Pelajarilah Ilmu Nike Ardilla, Agar Lebih Dekat Kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala

Perkembangan Perdagangan Internasional di Nusantara

Dari abad ke I hingga XVI M, kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha seperti Sriwijaya dan Majapahit memimpin jaringan perdagangan internasional dengan India dan Tiongkok.

Namun, seiring kemunduran Majapahit, Kerajaan Sunda Pajajaran di Jawa Barat tetap kokoh hingga tahun 1579, memiliki kota-kota pelabuhan penting seperti Banten, Pontang, Tangerang, dan Cirebon.

Cirebon dan Sunda Kelapa di Bawah Kekuasaan Sunda Pajajaran

Cirebon dan Sunda Kelapa, sebagai kota pelabuhan di sepanjang pantai utara, berada di bawah kekuasaan yang sama, yaitu Kerajaan Sunda Pajajaran.

Keduanya memiliki kerja sama dalam perdagangan, saling berkesinambungan, dan menjadi objek menarik untuk penelitian ini.

Baca Juga: OMG!!! Jangan Ketinggalan YG Entertainment Gelar Audisi Global untuk Mencari Bintang K-pop Berbakat

Dengan menggali lebih dalam sejarah ekonomi kerajaan Pajajaran, skripsi ini diharapkan memberikan kontribusi penting dalam pemahaman tentang hubungan perdagangan antara Cirebon dan Sunda Kelapa pada abad XVI.

Jejak ekonomi ini menjadi warisan berharga yang membentuk fondasi kehidupan ekonomi Nusantara hingga saat ini.***

Halaman:

Tags

Terkini