Pengaruh Sunan Gunung Jati Terhadap Islamisasi Kerajaan Pajajaran dan Dampaknya pada Sistem Pendidikan

photo author
- Sabtu, 17 Februari 2024 | 21:00 WIB
Kisah perjalanan hidup dan cara berdakwah Sunan Gunung Jati dalam menyiarkan agama Islam. (Foto: Tangkap layar youtube.com/@ASKAMZA channel)
Kisah perjalanan hidup dan cara berdakwah Sunan Gunung Jati dalam menyiarkan agama Islam. (Foto: Tangkap layar youtube.com/@ASKAMZA channel)

Purwakarta Online - Sebagai bagian dari sejarah Jawa Barat, peran Sunan Gunung Jati dalam penyebaran agama Islam tidak hanya memengaruhi Kesultanan Cirebon tetapi juga memiliki dampak signifikan bagi Kerajaan Pajajaran.

Inilah kisah penting yang membentuk sejarah dan budaya di wilayah tersebut.

Membangun Jembatan Dakwah dari Cirebon ke Pajajaran

Sunan Gunung Jati, keponakan Pangeran Cakrabuana, menerima takhta atas Kesultanan Cirebon dan menggunakan kekuasaannya untuk membangun sarana ibadah dan transportasi.

Masjid Agung Sang Cipta Rasa di Cirebon pada tahun 1489 menjadi titik awal penyebaran Islam ke wilayah Jawa Barat, termasuk Bogor dan Banten.

Meskipun menghadapi hambatan dari Kerajaan Pajajaran dan kehadiran bangsa Portugis, Sunan Gunung Jati berhasil merebut Banten dan mengislamkan masyarakat yang awalnya beragama Hindu.

Baca Juga: Quick Count Pileg PDIP Unggul, Tapi Ganjar Pranowo Rendah: Dinamika Politik Pasca Pilpres 2024

Pendekatan Dakwah Sosial Budaya Sunan Gunung Jati

Dalam menyebarkan Islam, Sunan Gunung Jati menggunakan pendekatan sosial budaya, memastikan bahwa ajaran Islam dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat.

Dengan bantuan ulama dan tokoh agama Islam, nilai-nilai sosial Islam seperti keadilan, persaudaraan, dan solidaritas membentuk tatanan sosial masyarakat Pajajaran.

Dinamika politik dan interaksi dengan kerajaan-kerajaan Islam tetangga memberikan tekanan tambahan pada Pajajaran untuk mengadopsi ajaran Islam.

Transformasi Sistem Pendidikan di Kerajaan Pajajaran

Proses Islamisasi memberikan dampak besar pada sistem pendidikan di Kerajaan Pajajaran.

Sebelumnya bersifat tradisional dan eksklusif, pendidikan hanya untuk kaum bangsawan dan elit yang berfokus pada agama Hindu-Buddha.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febri Nugrahadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X