Jejak Kehidupan Sosial Kerajaan Pajajaran: Telaah Naskah Carita Parahyangan

photo author
- Minggu, 3 Maret 2024 | 06:00 WIB
Ilustrasi peta Kerajaan Pajajaran  (Ist)
Ilustrasi peta Kerajaan Pajajaran (Ist)

Purwakarta Online - Pada abad ke-4 hingga ke-16 Masehi, Tatar Sunda menjadi saksi bisu dari keberlangsungan Kerajaan Pajajaran, salah satu kerajaan terbesar di Pulau Jawa.

Kehidupan sosial dan pemerintahan di masa tersebut dapat diungkap melalui penelitian terhadap naskah Carita Parahyangan (CP) dan Fragmen Carita Parahyangan (FCP) yang kini menjadi koleksi Naskah Perpustakaan Nasional Jakarta, dengan katalog Kropak 406.

Sejarah Misterius Kropak 406

Naskah CP dan FCP ditulis pada lontar dan berfungsi sebagai kronik sejarah.

Holle (1884) mencatat bahwa CP mengisahkan penguasa Kerajaan Sunda dari Galuh Pakwan hingga Ragamulya Suryakancana, sementara FCP berfokus pada tiga kisah utama para penguasa yang didirikan Tarusbawa di Pakuan Pajajaran.

Baca Juga: Aksi Massa di Jakarta: Tuntutan Pemakzulan Jokowi!

Meski kropak ini pernah diselimuti misteri, Undang A. Darsa dan Edi S. Ekadjati berhasil menghasilkan edisi teks dan terjemahan pada tahun 1995.

Perbedaan Antara CP dan FCP

Secara kuantitatif, CP dan FCP memiliki perbedaan dalam jumlah baris dan gaya tulisan.

CP konsisten dengan 4 baris per halaman, sementara FCP memiliki baris yang tidak tetap (3-6 baris) per lempir halamannya.

Isinya melibatkan perang, kebijakan, dan akhir pemerintahan di Kerajaan Sunda.

Baca Juga: Pertandingan Penting Menyongsong Mundial de Clubes FIFA™: Siapa yang Akan Melaju?

Sistem Pemerintahan Kerajaan Tatar Sunda

Sistem pemerintahan Kerajaan Tatar Sunda berlangsung sekitar 11 abad, dari abad ke-4 hingga ke-16 Masehi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X