Pesantren di Kerajaan Pajajaran: Jejak Islamisasi yang Membentuk Generasi Terdidik Holistik

photo author
- Sabtu, 17 Februari 2024 | 22:00 WIB
Kampung Ajaib Berdiri Selama 600 Tahun di Jantung Jawa Barat, Hanya 102 Km dari Sukabumi Bekas Kerajaan Sunda!
Kampung Ajaib Berdiri Selama 600 Tahun di Jantung Jawa Barat, Hanya 102 Km dari Sukabumi Bekas Kerajaan Sunda!

Purwakarta Online - Islamisasi di Kerajaan Pajajaran tidak hanya menciptakan perubahan dalam aspek keagamaan, tetapi juga memberikan dampak signifikan pada sistem pendidikan di wilayah Jawa Barat.

Proses ini mengubah paradigma pendidikan tradisional menjadi sebuah model yang lebih inklusif dan holistik.

Pesantren dan madrasah, sebagai pusat pembelajaran utama, menjadi katalisator dalam menciptakan generasi terdidik dengan pengetahuan agama dan umum yang seimbang.

1. Perubahan Paradigma Pendidikan Tradisional

Sebelum Islamisasi, sistem pendidikan di Kerajaan Pajajaran cenderung eksklusif, hanya memperuntukkan bagi kaum bangsawan dan elit, dengan fokus utama pada pendidikan agama Hindu-Buddha.

Namun, dengan masuknya Islam, terjadi pergeseran paradigma yang signifikan.

Pesantren dan madrasah menjadi pusat pembelajaran yang terbuka bagi masyarakat luas, tanpa memandang status sosial.

Hal ini membuka pintu bagi peningkatan akses pendidikan, terutama bagi masyarakat bawah.

Baca Juga: Cara Cek Perolehan Suara di Setiap TPS: Panduan Akses Data Pemilu 2024

2. Integrasi Ilmu Agama dan Pengetahuan Umum

Pesantren, sebagai lembaga pendidikan Islam berbasis asrama, pada awalnya hanya mengajarkan ilmu agama Islam.

Namun, seiring perkembangan zaman, pesantren mulai mengintegrasikan ilmu pengetahuan umum, seperti matematika, sains, dan bahasa.

Madrasah, sebagai lembaga pendidikan Islam berbasis sekolah, mengalami perkembangan serupa.

Integrasi ini menciptakan generasi terdidik secara holistik, mampu menyatukan ilmu agama dan pengetahuan umum dalam kehidupan sehari-hari.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febri Nugrahadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X