Struktur Kelembagaan Adat Kasepuhan Ciptagelar, Memelihara Tradisi Kerajaan Pajajaran

Meskipun berada di bawah pemerintahan desa, tidak pernah terjadi konflik karena masyarakat masih teguh memegang tradisi leluhur.

Baca Juga: Tragis! Bayi Ditinggal Sendirian oleh Ibu Selama 10 Hari, Meninggal Dunia karena Kelaparan dan Dehidrasi

Berdirinya desa adat Ciptagelar bukanlah tanpa cerita dan perjuangan.

Dipercaya sebagai pelarian dari kejaran Kesultanan Banten, perjalanan panjang dari berbagai daerah hingga akhirnya menetap di Ciptagelar menjadi bagian dari mitos dan tradisi yang terus dijaga.

Perpindahan tersebut juga dipandu oleh mimpi atau wangsit yang ditujukan kepada Abah Anom pada tahun 2000, yang mengisyaratkan pentingnya perubahan dan kelangsungan tradisi.

Sejak itu, Kasepuhan Ciptagelar menjadi tempat tinggal bagi para sesepuh yang memegang teguh nilai-nilai adat dan kebiasaan turun-temurun.

Baca Juga: Inilah Gelar Sri Rajasanegara: Puncak Kebesaran Hayam Wuruk Setelah Naik Tahta

Dalam pandangan para sejarawan dan arkeolog, Kasepuhan Ciptagelar juga dianggap sebagai bagian dari peninggalan kerajaan Pajajaran.

Dengan struktur kelembagaan dan tradisi yang dijaga dengan kokoh, Kasepuhan Ciptagelar menjelma sebagai penjaga warisan berharga dari masa lampau, menjadi cikal bakal bagi kehidupan adat Sunda yang lestari.

Sebagai komunitas adat yang masih eksis hingga saat ini, Kasepuhan Ciptagelar adalah bukti hidup dari keberlanjutan nilai-nilai luhur dan tradisi kerajaan Pajajaran.

Dengan keseimbangan antara kearifan lokal dan tata kelola modern, Kasepuhan Ciptagelar terus menginspirasi dalam menjaga dan melestarikan kekayaan budaya Nusantara.

Baca Juga: Mengungkap Misteri dan Kejayaan Kerajaan Majapahit Terungkap Melalui Penelitian Baru

Dengan demikian, keberadaan struktur kelembagaan adat Kasepuhan Ciptagelar bukan sekadar sebagai pewaris tradisi, tetapi juga sebagai pelindung dan penjaga kelestarian nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh leluhur.

Masyarakat adat Kasepuhan Ciptagelar mempersembahkan warisan berharga ini sebagai kontribusi mereka dalam mempertahankan keberagaman budaya Indonesia.***