PurwakartaOnline.com - Pada sebuah pidato yang penuh semangat, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menyerukan pentingnya mengawal jalannya proses Pemilu guna mencegah terjadinya kecurangan dalam setiap tahapannya. Dilansir dari Antara, Megawati menekankan prinsip Pemilu yang demokratis, jujur, adil, langsung, umum, bebas, dan rahasia, harus dijalankan tanpa kecuali.
Menurut Megawati, mengawal dan menegakkan demokrasi bukan hanya hak, tetapi juga kewajiban setiap warga bangsa. Ini merupakan keharusan bagi setiap anak negeri untuk mencegah terjadinya kesewenang-wenangan yang dapat merugikan masyarakat.
"Terus genggam erat semangat reformasi itu. Jangan lupa, terus kawal demokrasi berdasarkan nurani. Jangan takut untuk bersuara, jangan takut untuk berpendapat, selama segala sesuatunya tetap berakar pada kehendak hati rakyat. Terus kawal dan tegakkan demokrasi!" tegas Mega.
Baca Juga: Pertamina dan Penegak Hukum Berantas Penyalahgunaan BBM Bersubsidi di Jatimbalinus
Megawati juga memberikan peringatan serius terhadap upaya rekayasa hukum. Menurutnya, kedaulatan rakyat harus tetap dijunjung tinggi, dan hukum harus menjadi alat untuk menghadirkan kebenaran, mewujudkan keadilan, serta mengayomi seluruh bangsa dan negara Indonesia.
"Rekayasa hukum tidak boleh terjadi lagi. Hukum harus menjadi alat yang menghadirkan kebenaran. Hukum harus menjadi alat mewujudkan keadilan. Hukum harus menjadi alat mengayomi seluruh bangsa dan negara Indonesia," paparnya.
Megawati menyoroti dinamika politik nasional saat ini, khususnya kasus kontroversial di Mahkamah Konstitusi yang melibatkan putra sulung Presiden Jokowi. Menurutnya, peristiwa ini menjadi bukti nyata bahwa manipulasi hukum masih terjadi di Indonesia. Ia mengajak masyarakat untuk tidak membiarkan kecurangan Pemilu terjadi lagi dan menggunakan hak pilih dengan tuntunan nurani.
Baca Juga: Kunker Jokowi ke Purwakarta: Peresmian PLTS Terapung Cirata dan Bantuan Pedagang Lokal
"Apa yang terjadi di MK akhir-akhir ini menyadarkan kita, berbagai manipulasi hukum masih terjadi itu akibat kekuasaan mengabaikan kebenaran hakiki politik atas dasar nurani," ujar Megawati.
Dengan tegas, Megawati mengingatkan bahwa keadilan adalah kunci untuk mewujudkan kemakmuran. Apabila hukum dan keadilan senantiasa ditegakkan dan dikawal oleh rakyat, cita-cita para pendiri bangsa pasti dapat diwujudkan.
"Jangan biarkan kecurangan Pemilu yang akhir ini terlihat sudah mulai akan terjadi lagi. Gunakan hak pilih mu dengan tuntunan nurani," pungkasnya.
Baca Juga: KH Ahmad Anwar Nasihin: Nabi, Ulama, dan Kyai Kita Memberi Contoh Kemandirian Ekonomi
Dengan demikian, seruan Megawati menjadi panggilan kepada masyarakat Purwakarta dan seluruh Indonesia untuk bersatu dalam menjaga integritas Pemilu dan mengamankan demokrasi demi keberlangsungan bangsa.***
Artikel Terkait
Prabowo Gibran: Etika Politik dan Pertanyaan Keluar dari PDIP
Basarah Mendesak Gibran untuk Mengundurkan Diri dari PDIP
Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah: Rakyat Telah Menganggap Gibran Keluar dari PDIP
Pembangkangan Etika Politik Gibran Rakabuming Raka: PDIP Tunggu KTA Kader Tersebut
Basarah: Tanpa Ada Surat Pemberhentian, Gibran Sudah Otomatis Keluar dari PDIP
Basarah: Gibran Rakabuming Raka Memutuskan Berdiri di Sisi Prabowo Subianto, Melanggar Aturan Partai PDIP
Konflik Jokowi dengan Megawati: Awal Mula Perselisihan di Kongres PDIP
Alasan Megawati Marah pada Jokowi: Dinamika Politik di Kongres PDIP
Hubungan Jokowi dan PDIP: Tanda-Tanda Keretakan yang Semakin Terbuka
Jokowi Membangkang Terhadap PDIP: Dilema Kepentingan Politik dan Keluarga