Konflik Jokowi dengan Megawati: Awal Mula Perselisihan di Kongres PDIP

photo author
- Minggu, 29 Oktober 2023 | 15:51 WIB
Jokowi dan Megawati dalam Rakernas PDIP di Jakarta, 6 Juni 2023. (ANTARA)
Jokowi dan Megawati dalam Rakernas PDIP di Jakarta, 6 Juni 2023. (ANTARA)

PurwakartaOnline.com - Konflik politik di antara tokoh-tokoh besar dalam dunia politik seringkali menjadi sorotan publik. Salah satunya adalah konflik yang pernah terjadi antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri. Konflik ini memiliki akar yang menarik, berawal dari Kongres PDIP setelah kemenangan Jokowi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2014.

Awalnya, Megawati Soekarnoputri, sebagai Ketua Umum PDIP, mengusulkan seorang tokoh sebagai Kapolri. Tokoh yang diusulkan oleh Megawati adalah Budi Gunawan, atau yang lebih dikenal dengan inisial BG. Akan tetapi, keputusan ini membawa dampak yang tidak terduga dan memicu ketegangan antara Megawati dan Jokowi.

Pada awalnya, Budi Gunawan (BG) diusut oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sehingga statusnya berubah menjadi tersangka. Meski BG berhasil memenangkan pra peradilan dan terbebas dari status tersangka, langkahnya sebagai calon Kapolri dibatalkan.

Romy, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), mengungkapkan, "Terus beliau (BG) menjadi tersangka di KPK oleh Abraham Samad. Kemudian tetap di fit and proper sama DPR. Terus kemudian pra peradilan beliau menang, bebas dari posisi tersangka. Terus kemudian tetap dibatalkan sebagai calon Kapolri."

Baca Juga: In Memoriam Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni: Jejak Perjuangan dan Pengabdian yang Meninggalkan Bekas

Ini menciptakan perpecahan antara Jokowi dan Megawati, yang sebelumnya adalah sekutu politik. Pada saat Kongres PDIP yang dimaksud, Jokowi bahkan disoraki oleh para kader PDIP.

Romy menceritakan momen tersebut, "Waktu itu Pak Jokowi masuk ke ruangan itu betul-betul berjalan sendiri tanpa Paspampres menggunakan jaket merah dan seluruh hadirin di situ, kader-kader PDI Perjuangan, meneriaki ‘Huuu…’ kepada beliau."

Kemarahan Megawati terhadap Jokowi pada saat itu disebabkan oleh pembatalan calon Kapolri BG.

Semua persyaratan untuk penunjukan BG sebagai Kapolri sebenarnya sudah terpenuhi, namun, konflik ini masih berlanjut.

Baca Juga: Basarah: Gibran Rakabuming Raka Memutuskan Berdiri di Sisi Prabowo Subianto, Melanggar Aturan Partai PDIP

Romy menyaksikan kemarahan Megawati terhadap Jokowi, dan dia mengatakan, "Hari itu, Ibu (Megawati-red) sedang marah betul dengan Pak Jokowi karena dibatalkannya Pak BG pada waktu itu sebagai calon Kapolri."

Saat ini, sebuah video yang memperlihatkan Muhammad Romahurmuziy menceritakan awal ketegangan antara Jokowi dan Megawati sedang viral. Video ini memberikan kita wawasan tentang perubahan dinamika dalam politik Indonesia, di mana perselisihan antara pemimpin puncak partai-partai besar memiliki dampak yang signifikan pada peta politik nasional.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X