pertanian

Kenapa Harga Teh Daun di Petani Anjlok, Tapi di Kota Tetap Mahal? Ini Penjelasan Lengkapnya

Minggu, 8 Juni 2025 | 00:45 WIB
Kebun teh rakyat. LPPNU Purwakarta soroti krisis pertanian teh rakyat di Kiarapedes. Harga rendah, alih fungsi lahan, dan pasar yang tidak adil. (Foto: Kelompok Tani Barong Mulya )

Purwakarta Online - Beberapa bulan terakhir, harga daun teh segar di tingkat petani anjlok hingga di bawah Rp1.500/kg. Sementara itu, harga teh celup dan teh botol di kota justru stabil atau naik. Hal ini membingungkan banyak orang.

4 Alasan Harga Teh Petani Bisa Anjlok Tapi Produk Teh Tetap Mahal

1. Kesenjangan Rantai Pasok

Petani teh hanya menjual daun mentah yang masih harus melalui:

- Pabrik pengolahan

- Distributor

- Pengecer atau merek dagang

Semua rantai itu mengambil margin keuntungan, sementara petani tetap di posisi terendah.

2. Minimnya Akses Petani ke Proses Hilir

Petani teh di Purwakarta, Garut, dan daerah lain jarang memiliki akses ke pengolahan atau merek sendiri. Akibatnya, mereka selalu menjual dalam bentuk mentah.

Jika petani bisa bikin teh celup sendiri dengan merek lokal, harga jual bisa 5–10 kali lipat.

3. Monopoli Pabrik dan Kurangnya Koperasi

Beberapa pabrik besar mendikte harga beli. Karena petani tak punya banyak pilihan pembeli, mereka terpaksa menjual dengan harga rendah, meski ongkos panen naik.

4. Strategi Harga di Pasar Kota

Halaman:

Tags

Terkini