Pertanian Indonesia Masih Kuat? Pak Mentan Amran Sulaiman Sepertinya Lagi Optimis

photo author
- Jumat, 8 Agustus 2025 | 10:46 WIB
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman (kiri) dan Presiden Prabowo Subianto (kanan). (Dok. Kementan)
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman (kiri) dan Presiden Prabowo Subianto (kanan). (Dok. Kementan)

PURWAKARTA ONLINE - Pagi ini, 8 Agustus 2025, saya membuka laman berita Polri, Tribratanews. Di sana saya menemukan satu artikel tentang sektor pertanian. Isinya banyak bicara soal angka-angka dari BPS.

Terus terang, saya agak bingung memahami semua angka itu. Tapi kutipan dari Pak Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, cukup membuat saya merasa optimis.

Katanya, sektor pertanian masih solid. Masih jadi tulang punggung ekonomi nasional. Itu di tengah situasi global yang makin tidak menentu. Kalau dipikir-pikir, iya juga. Sektor lain megap-megap, pertanian tetap bertahan.

Menurut Mentan Amran, pertanian tetap memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bahkan, berdasarkan data BPS, ekonomi nasional tumbuh 5,12 persen secara tahunan (year-on-year) dan 4,04 persen dibanding kuartal sebelumnya.

Pertanian menyumbang 13,83 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Itu jadi sektor terbesar kedua setelah industri pengolahan. Angka yang tidak bisa dianggap remeh.

Yang bikin saya makin manggut-manggut adalah ini, di triwulan II tahun 2025, sektor pertanian (termasuk kehutanan dan perikanan) tumbuh 13,53 persen. Bandingkan dengan triwulan sebelumnya yang hanya 9,74 persen.

Nilai tambahnya juga melonjak, dari Rp361,5 triliun menjadi Rp410,4 triliun.

BPS bahkan mencatat produksi beras dari Januari sampai Juni 2025 tembus 19,16 juta ton. Naik 13,53 persen dari tahun lalu. Dan untuk triwulan III, diperkirakan bisa mencapai 9,08 juta ton. Itu juga naik sekitar 11,17 persen.

Pak Menteri bilang, di bawah arahan Presiden Prabowo, pemerintah sekarang fokus pada tiga hal yaitu kemandirian pangan, keberpihakan ke petani, dan kebijakan yang benar-benar terasa di lapangan.

Saya jadi bertanya dalam hati, kalau betul semua ini berjalan baik, kapan petani-petani di kampung saya ikut merasakan dampaknya?***

*Ditulis oleh Enjang Sugianto, petani asal Kabupaten Purwakarta, pernah belajar di Polytechnic Education Development Center for Agriculture (PEDCA) Universitas Padjadjaran

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: Tribratanews.Polri.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X