Harapan dan Rekomendasi
Untuk menjembatani kesenjangan antara kondisi saat ini dan ideal, beberapa strategi yang direkomendasikan antara lain:
- Peningkatan edukasi dan pelatihan teknis tentang peternakan kalkun.
- Penguatan kelembagaan petani/peternak melalui kelompok tani atau koperasi.
- Fasilitasi pembangunan kandang dan sarana produksi melalui bantuan pemerintah atau CSR.
- Pengembangan kemitraan pasar dan distribusi produk kalkun secara lokal dan digital.
- Pendampingan usaha dan penyuluhan berkelanjutan oleh lembaga teknis atau perguruan tinggi.
Jika strategi-strategi ini diterapkan secara konsisten, maka usaha kalkun di Desa Pusakamulya dapat menjadi contoh pengembangan peternakan unggas non-konvensional yang ramah lingkungan, bernilai ekonomi tinggi, dan mendukung kesejahteraan masyarakat desa.
Kesimpulan
Model pengembangan berkelanjutan untuk usaha ternak kalkun memerlukan pendekatan multidimensi—baik dari sisi teknis, sosial, maupun kelembagaan. Tingkat kesiapan peternak juga menjadi faktor penentu utama. Dengan dukungan ekosistem peternakan yang memadai dan pemberdayaan komunitas lokal, usaha kalkun di Desa Pusakamulya berpotensi berkembang secara berkelanjutan dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan ekonomi desa.***
Artikel Terkait
Pertanian Organik sebagai Solusi Berkelanjutan di Palestina: Integrasi Sistem Pertanian dan Peternakan
Implementasi Indikator SDGs 2.4.1 dalam Praktik Pertanian Terpadu di Indonesia
Dampak Sosial Ekonomi Peternakan Domba: Studi Kasus Kelompok Tani Barong Mulya, Desa Pusakamulya, Purwakarta