Namun demikian, beberapa tantangan tetap perlu diperhatikan:
- Pencemaran lingkungan jika limbah ternak tidak dikelola.
- Konflik sosial antara peternak dan warga pemukiman.
- Penyebaran penyakit zoonosis dari ternak ke manusia.
- Ketergantungan ekonomi pada satu sektor saja.
- Isu kesejahteraan hewan jika pemeliharaan tidak manusiawi.
Kesimpulan
Peternakan domba di Desa Pusakamulya menunjukkan kontribusi signifikan terhadap pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat desa. Meskipun memiliki potensi besar, pengelolaan yang baik terhadap aspek lingkungan dan kesehatan ternak sangat diperlukan. Penerapan prinsip peternakan berkelanjutan, pelatihan petani, dan sinergi dengan kebijakan lokal menjadi kunci utama dalam meminimalkan dampak negatif dan memperkuat manfaat sosial ekonomi dari sektor ini.***
Referensi
- Lubis, L.E. Studi Dampak Sosial Ekonomi Kegiatan Pengembangan Ternak Domba.
- Purwobati, E. & Farm, T.P.M.T. (2017). Usaha Penggemukan Domba. PT Niaga Swadaya.
- BPS Kabupaten Purwakarta. https://purwakartakab.bps.go.id
- Najmuddin & Nasich. (2019). Reproduksi Domba.
- Rusdiana & Praharani. (2015). Ternak Ruminansia Kecil.
- Ramadoan, Muljono, & Pulungan. (2016). Kelembagaan Kelompok Tani.
Artikel Terkait
Sinergi Pertanian Terpadu dan Peternakan Sapi: Jalan Menuju Keberlanjutan Pangan di Indonesia
Pertanian Organik sebagai Solusi Berkelanjutan di Palestina: Integrasi Sistem Pertanian dan Peternakan
Implementasi Indikator SDGs 2.4.1 dalam Praktik Pertanian Terpadu di Indonesia