pendidikan

Sejarah Prabu Siliwangi, Penelitian Terbaru Ungkap Makna Tapa Sang Raja Pajajaran di Mata Air Citarum

Selasa, 11 November 2025 | 10:00 WIB
Situ Cisanti yang menjadi hulu Sungai Citarum. Sejarah Prabu Siliwangi diungkap dari penelitian terbaru 2025. Laku tapa di mata air Citarum ternyata menjadi simbol penyatuan nilai Sunda dan ajaran Islam. (citarumharum.jabarprov.go.id)

PURWAKARTA ONLINE - Nama Prabu Siliwangi senantiasa hidup dalam ingatan kolektif masyarakat Sunda, bukan sekadar legenda, tetapi simbol kebijaksanaan, keberanian, dan spiritualitas yang mendalam.

Dari kisah kepemimpinannya yang adil hingga perjalanan batinnya di mata air Citarum, sosok ini menampilkan perpaduan unik antara kekuasaan duniawi dan pencarian makna ilahi.

Penelitian terbaru oleh Saepul Basor dan rekan-rekan (2025) menyingkap sisi spiritual Prabu Siliwangi melalui praktik tapa dan penyucian diri di hulu Citarum, yang memperlihatkan bagaimana nilai-nilai Islam diresapi lewat tradisi lokal.

Latar Historis dan Konteks Akademis

Dalam catatan sejarah, Prabu Siliwangi diyakini memerintah Kerajaan Sunda-Galuh (Pakuan Pajajaran) antara tahun 1482-1521 M.

Baca Juga: Marsinah Resmi Jadi Pahlawan Nasional, Simbol Perjuangan Buruh di Era Orde Baru

Ia dikenal sebagai Sri Baduga Maharaja, raja besar yang membawa Pajajaran pada masa keemasan, dengan kondisi negeri yang makmur, damai, dan beradab.

Penelitian Basor dkk. (2025) menelusuri berbagai naskah klasik seperti Carita Parahyangan dan Purwaka Caruban Nagari, serta mengaitkannya dengan tradisi lisan masyarakat Tatar Sunda.

Dari sana, tampak bahwa Prabu Siliwangi tidak hanya tokoh politik, melainkan figur spiritual yang menempuh laku tapa sebagai sarana memahami hakikat ketuhanan.

Menariknya, pendekatan ini menggabungkan kajian folklor dan interpretasi simbolik, sehingga menempatkan Prabu Siliwangi sebagai jembatan budaya antara nilai-nilai Sunda kuno dan ajaran Islam.

Baca Juga: Harga Cabai dan Sayuran di Pasar Induk Cibitung 9 November 2025: Cabe Rawit Turun Naik, Sayuran Masih Stabil

Analisis dan Interpretasi Hasil Penelitian 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ritual penyucian diri Prabu Siliwangi di mata air Citarum mencerminkan proses tasawuf, upaya mendekatkan diri kepada Tuhan melalui kontemplasi dan pembersihan batin.

Situs Situ Cisanti, yang kini dikenal sebagai titik nol Sungai Citarum, dipercaya sebagai lokasi beliau bertapa. Di sana, jejak kaki yang diyakini milik Prabu Siliwangi menjadi simbol wasilah antara manusia, alam, dan spiritualitas.

Halaman:

Tags

Terkini