PURWAKARTA ONLINE – Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, masuk dalam daftar tokoh yang diusulkan menerima gelar Pahlawan Nasional tahun 2025.
Kabar itu langsung mendapat tanggapan dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang menyebut, kekuatan demokrasi di Indonesia tak bisa dilepaskan dari peran besar Gus Dur.
Cak Imin: Demokrasi Indonesia Kuat karena Gus Dur
Cak Imin menilai, nilai-nilai pesantren yang diajarkan Gus Dur telah menjadi fondasi kuat bagi tumbuhnya demokrasi di Tanah Air.
“Demokrasi tidak akan bisa dimaknai sebagai jalan kemajuan kalau tidak ada rujukan khazanah ilmu-ilmu pesantren hari ini,” ujar Cak Imin saat menutup acara Musabaqoh Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) di Jakarta Pusat, Minggu (9/11/2025).
Menurutnya, subkultur pesantren memberi makna dan warna tersendiri dalam praktik demokrasi.
“Demokrasi kalau tidak ada Gus Dur, tidak akan kuat di Tanah Air,” tegasnya.
Cak Imin juga berpesan kepada para santri agar ikut menjaga dan bertanggung jawab terhadap jalannya demokrasi yang kini telah berkembang pesat.
Baca Juga: Julio Cesar Semringah, PERSIB Makin Dekat ke 16 Besar ACL Two Usai Kalahkan Selangor FC
“Gus Dur diusulkan menjadi pahlawan tentu kita bangga dan bersyukur. Demokrasi tumbuh kuat dan gong reformasi itu adalah Gus Dur,” lanjutnya.
Soal Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Cak Imin: Kita Tunggu Saja
Dalam kesempatan yang sama, Cak Imin turut menanggapi polemik soal Soeharto yang juga masuk dalam daftar usulan calon Pahlawan Nasional.
Namun, ia enggan berkomentar lebih jauh dan menyerahkan sepenuhnya pada Dewan Gelar yang memiliki kewenangan penuh.
“Saya sebagai menteri tidak bisa berkomentar siapa saja yang akan didukung atau tidak. Sepenuhnya saya serahkan kepada Dewan Kehormatan dan Gelar. Kita tunggu saja,” ujarnya.
Pengumuman Gelar Pahlawan Nasional 10 November 2025
Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyebut, daftar tokoh yang akan mendapat gelar Pahlawan Nasional akan diumumkan pada Senin, 10 November 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan.
“Prosesnya sudah berjenjang dari tingkat kabupaten, provinsi, lalu ke Kemensos dan Dewan Gelar. Semua sudah sesuai prosedur,” kata Gus Ipul.
