Hari Santri Nasional 2025 di Purwakarta: Ribuan Santri Longmarch, Prabowo Bentuk Dirjen Pesantren

Dalam pidato peringatannya, Ketua Umum PBNU menegaskan pentingnya persatuan di atas perbedaan.

“Perbedaan adalah hal yang niscaya. Jangan tunggu perbedaan selesai untuk bersatu. Justru banyak masalah muncul karena kita tidak mau bersatu,” ujarnya.

Ia mengutip ajaran Hadratussyekh KH. Hasyim Asy’ari, “Udhulūha bil mahabbati wal widād wal ulfati wal ittihād,” yang berarti masuklah dengan cinta, kasih sayang, keakraban, dan persatuan.

Ketua PBNU juga mengajak seluruh bangsa Indonesia meneladani nilai-nilai cinta tanah air dan persaudaraan universal yang diajarkan para ulama terdahulu.

Baca Juga: Fakta Terbaru Kasus Jesika Purwakarta: Remaja Hilang Ditemukan Tewas, Pelaku Ditangkap Polisi

Santri Purwakarta Siap Mengawal Indonesia Menuju Peradaban Dunia

Bagi masyarakat Purwakarta, Hari Santri bukan sekadar seremoni tahunan. Peringatan ini menjadi pengingat atas kontribusi santri terhadap kemerdekaan dan kemajuan bangsa.

Dadan Hamdani menyebut, semangat santri di Kiarapedes terus menyala.

“Kami ingin jadi bagian dari generasi santri yang menjaga Indonesia dengan ilmu dan akhlak,” katanya.

Dengan semangat persatuan dan cinta tanah air, ribuan santri Purwakarta melangkah bersama, menggemakan takbir dan sholawat. Mereka meyakini, santri masa kini harus siap menjadi pelopor perubahan, mengawal Indonesia menuju peradaban dunia yang damai, berilmu, dan berkeadaban.***