PURWAKARTA ONLINE, Jakarta - Mohamad Ripai, orang tua dari anak yang menjadi korban kasus gagal ginjal akut membuat laporan ke Polda Metro Jaya pada hari Kamin (8/12/2022) terkait kematian anaknya dalam kasus tersebut.
Kuasa hukum Ripai, Christma Celi Manafe mengatakan, pembuatan laporan tersebut berdasarkan kematian anak Ripai yang awalnya menderita sakit selulitis.
Korban kemudian dibawa ke klinik di Tanjung Priok untuk berobat, dan diberi obat salep, antibiotik, dan obat paracetamol sirop yang diproduksi PT Afi Farma.
“Ketika mengonsumsi obat itu kurang lebih 3 atau 4 hari, anak itu sakit perut dan muntah-muntah. Kemudian dibawa kembali ke Klinik itu. Hasil dari pemeriksaan dokter tetap dengan sakit kulit selulitis itu,” ujar Christma kepada wartawan, Kamis (8/12/2022).
Baca Juga: Istri TNI diduga selingkuh, digrebek bersama pria lain di sebuah kamar pada pukul 4.30 pagi!
Korban kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Pekerja dan saat di sana mengalami penurunan fungsi ginjal, Keesokan harinya korban didiagnosis mengalami gagal ginjal akut.
Pihak Rumah Sakit kemuian memberikan rujukan ke beberapa rumah sakit lain karena keterbatasan alat.
Orang tua korban kemudian kemudian membawa anaknya ke RSCM atas saran yang diberikan.
“Pihak RS nyebar rujukan ke beberapa RS. Terus jawabannya ada yang menolak, ada yang belum ngasih jawaban. Karena keterbatasan alat, cuma bisa untuk proses pengurasan cairan doang karena tubuh anak saya bengkak. Hari Sabtunya kita dikasih saran untuk langsung dibawa ke RSCM,” ucap Ripai.
Baca Juga: Kisah Haru Batal Nikah H-3, undangan tersebar calon suami nikahi gadis lain di hari H
Saat tiba di RSCM, korban langsung dilakukan penanganan dengan melakukan pemasangan selang ventilator dan dibawa ke ruang picu.
Namun korban hanya bertahan selama sepekan dan dinyatakan meninggal dunia.
“Di RSCM itu langsung pemasangan selang ventilator, terus dibawa ke ruang picu, dilakukan tindakan operasi pemasangan selang untuk cuci darah. Selama sepekan di RSCM, anak saya dinyatakan meninggal,” papar Ripai.
Ripai mengatakan, terdapat pihak yang meneliti terkait kematian anaknya yang kemudian dilaporkan ke Kementerian, dan diketahui terdapat cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) yang menjadi penyebab gagal ginjal akut.
Artikel Terkait
GANJAR PRANOWO Minta Pelayanan Kesehatan Cepat-Tepat Tangani Ginjal Akut!
296 Kasus Gangguan Ginjal Akut pada Anak, Menko Hingga Polri Turun Tangan!
142 Kasus Gangguan Ginjal Akut Ditemukan di DKI Jakarta, Dinkes Melaporkan!
Menkes sebut Faktor risiko terbesar ginjal akut dipicu keracunan obat!
7 Paracetamol Drop dan Sirup PT Afi Farma Sebabkan Gagal Ginjal, Kepala BPOM: Melebihi Ambang Batas!
BPKN Bakal Proses Pidana Produsen Obat Penyebab Gagal Ginjal Akut Anak!
Siapa Tersangka Kasus Gagal Ginjal Akut Anak? Bareskrim Umumkan Sore Ini!
2 Perusahaan ini Tersangka Kasus gagal Ginjal Akut Anak!
Bareskrim Polri Tetapkan 2 Perusahaan Farmasi Sebagai Tersangka Kasus Ganjal Ginjal Akut Anak!
Kasus gangguan ginjal akut di Indonesia telah selesai, kata Kemenkes!