PURWAKARTA ONLINE, Jakarta - Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai bapak bangsa yang memberikan restu kepada semua yang akan maju dalam Pilpres 2024 karena hal tersebut terkait dengan tampuk kepemimpinan bangsa.
Hal tersebut disampaikan nya menanggapi pernyataan yang dilontarkan Jokowi terkait kemungkinan Prabowo Subianto mendapat "jatah" dalam Pilpres 2024 di peringatan HUT Ke-8 Partai Perindo, Senin (7/11).
"Pak Jokowi adalah bapak bangsa, tentu sebagai bapak bangsa siapa pun yang maju putra puterinya, tentu akan diberikan restu," kata Willy di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa.
Baca Juga: Hari Pahlawan Tanggal 10 November Dilatarbelakangi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia
Ia juga mengapresiasi pernyataan yang dilontarkan Jokowi tersebut sebagai virtue atau kebajikan dari seorang pemimpin.
"Tentu pemimpin harus saling membesarkan dan itu yang dilakukan Pak Jokowi sangat wajar. Ya, mengapresiasi," ucap Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI itu.
Ia menilai restu yang Jokowi berikan terhadap figur yang akan maju dalam Pilpres 2024 diekspresikan dalam bentuk yang beragam.
Baca Juga: Ismail Bolong Minta Maaf Setelah Ngaku Setor Rp6 M ke Kabareskrim terkait Tambang Ilegal di kaltim!
Namun sebagai bapak bangsa, Willy menyebut Partai NasDem meyakini Jokowi akan berdiri di atas semua kepentingan dan kelompok.
"Kita yakin lah Pak Jokowi adalah bapak bangsa, negarawan yang berdiri di atas semua kepentingan. Bagi pak Jokowi mungkin kepentingan yang lebih besar adalah bagaimana negara dan bangsa di bawah persatuan dan kesatuan," tuturnya.
Willy pun mengatakan Partai NasDem tak mempermasalahkan atas pernyataan Jokowi terkait kemungkinan Prabowo mendapat "jatah" dalam Pilpres 2024, karena antara Partai Gerindra dan Partai NasDem memiliki basis pemilihnya masing-masing.
Baca Juga: PRABOWO Hadiri PKB Road to Election di Senayan, Puji Muhaimin Berani Ambil Keputusan!
"Masing-masing kan punya ceruk yang berbeda dan wajar Pak Jokowi memberikan kode itu kepada Pak Prabowo, kan Pak Prabowo pembantu beliau, justru aneh itu kalau tidak diberikan. Kenapa? Kan, day to day bersama Pak Prabowo, itu hal yang wajar saja," ucapnya.
Menurutnya, pernyataan Jokowi tersebut sebagai bentuk ekspresi yang berbicara soal kedekatan dan menilainya sebagai suatu yang wajar saja.
"Tentu di dalam kontestasi bukan itu yang menjadi faktor determinan, faktor determinan vox populi vox dei, suara rakyatlah yang menentukan at the end," kata Willy.
Sebelumnya di HUT Ke-8 Partai Perindo, Presiden Jokowi mengatakan setelah Pemilihan Umum Presiden-Wakil Presiden pada 2014 dan 2019 yang telah dia menangkan.
Maka saat ini adalah jatah untuk Prabowo Subianto yang merupakan Ketua Umum Partai Gerindra.
"Saya ini dua kali Wali Kota di Solo menang, kemudian ditarik ke Jakarta, Gubernur sekali menang. Kemudian dua kali di pemilu Presiden juga menang. Mohon maaf Pak Prabowo. Kelihatannya setelah ini jatah nya Pak Prabowo,” kata Jokowi, Jakarta, Senin (7/11).
Artikel Terkait
HATI-HATI Dengan Robot Trading, Polri Bekukan 83 Rekening dari Delapan Tersangka Kasus Robot Trading NET89!
Atta Halilintar Diperiksa Polisi, Terlibat Kasus Penipuan Robot Trading NET89!
Kevin Aprilio dari Band Vierratale Diperiksa Polisi Terkiat Robot Trading Net89
Gara-gara Pakai Anting, Kesaksian dari XL dalam Kasus Ferdy Sambo Diragukan!
Jatuh dari Motor: Istri Terlindas Truk, Suami yang Bonceng Selamat!
Wapres serukan tindakan kolektif atasi krisis planet di COP27
Menperin: Sektor industri tumbuh moncer pada triwulan III 2022
M Yusuf dilantik Presidium MN KAHMI gantikan Harry Azhar
ART Tewas Mengenaskan Dibunuh Mantan Pacar, Jasad Ditemukan di Belakang Panel Listrik Kelapa Gading!
2 tersangka video porno Kebaya Merah produksi 92 film!