Purwakarta Online - Tanggapi komentar-komentar berupa ancaman yang diunggah oleh pendukung Ustaz Abdul Somad (UAS), Menteri Urusan Dalam Negeri Singapura, Kasiviswanathan Shanmugam justru menyinggung soal negara-negara lain yang sempat menolak kehadiran pendakwah tersebut.
Menteri yang juga sempat menjabat sebagai Menteri hukum Singapura itu mengutip dan membaca dengan seksama setiap pernyataan dalam komentar yang dilayangkan pendukung UAS yang dinilai menyerang Singapura sejak pendakwah tersebut dilarang masuk.
Sebagaimana diberitakan HopsID dalam artikel berjudul Negaranya dikecam pendukung UAS, Mendagri Singapura: Apa mereka juga berani ancam China?. Menanggapi komentar yang menyebut Singapura sebagai negara kecil dan dapat dihancurkan hanya dengan satu rudal saja.
Komentar lainnya yang disorot adalah komentar yang diposting pendukung UAS melalui facebook yang mengancam akan membom Singapura dan menghancurkan negara tersebut.
Baca Juga: Rumor iPhone 14, Tanpa Notch!?
“Mengirim pasukan pembela Islam untuk menyerang negara anda seperti 9/11 New York 2001 dan kami juga akan mengusir warga Singapura yang berpura-pura transit dan tinggal di Indonesia,” tulis komentar tersebut seperti dikutip Hops.ID dari laman The Straits Times pada Selasa, 24 Mei 2022.
Menanggapi komentar yang berbau ancaman ini, Shanmugam justru mempertanyakan soal adakah ancaman yang dilayangkan pendukung UAS kepada negara-negara lainnya yang sempat menolak kehadiran Abdul Somad dalam beberapa tahun terakhir. Misalnya seperti Hongkong, Timor Leste, Inggris, Jerman, dan Swiss.
“Saya bertanya-tanya apakah pendukung Somad juga (berani) mengancam China, karena dia ditolak masuk ke Hong Kong, dan mengancam negara-negara Eropa lainnya. Atau hanya Singapura yang mendapatkan perhatian khusus dan mereka cukup berani untuk mengancam Singapura,” ucap Shanmugam.
Baca Juga: 102 Daftar Pinjaman Online Fintech berizin resmi OJK 2022
Ia juga menyebut bahwa UAS dan pendukungnya dianggap tidak dapat menghormati Singapura sebagai negara yang terpisah.
Menambakan pernyataanya, Shanmugam menyebut jika mayoritas warga Singapura, semua ras dan agama mendukung keputusan untuk menolak Somad masuk ke negara itu.
Menurutnya hal ini karena di Singapura, semua umat beragama diperlakukan sama atas dasar yang sama.
Baca Juga: 102 Daftar Pinjaman Online Fintech berizin resmi OJK 2022
UAS disebut dilarang masuk bukan karena agamanya tetapi karena pandangannya yang radikal.
Pandangan UAS juga sempat dikritik oleh pemimpin muslim dan juga Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Indonesia, yang kala itu menyebut bahwa penolakan ini merupakan pelajaran berharga bagi Indonesia dalam memerangi ideologi radikal yang akan berujung pada tindakan terorisme. Shanmugam menyebut bahwa respon ini dinilai sudah sangat tepat.
Artikel Terkait
Hari Kebangkitan Nasional, Wagub Jabar ajak bangkitkan semangat setelah pandemi!
Oknum di Kementan terlibat korupsi pengadaan pupuk, rugikan duit negara Rp12 M dari proyek Rp18 M!
Fasilitas Riset Terbesar Dunia Milik Rusia TsAGI Terbakar
BREAKING NEWS: Kebakaran Bandara Geneva Swiss, Penerbangan Tertunda
Usai laporkan Ruhut ke polisi, Petrodes Mega Keliduan: Kalau saya ada apa apa semua tahu siapa pelakunya!
Arab Saudi Larang Warganya Berkunjung Ke Indonesia, Bagaimana Nasib Calon Jamaah Haji?
Pengendara Honda Beat Tewas Ditabrak Truk di Maniis Purwakarta!
Susul McDonald's, Starbucks Keluar Dari Rusia!
Ketum Relawan Jokowi minta KPK proses hukum Kaesang dan Gibran!
Kronologi jasad menggantung di jembatan tol Karawang bukan bunuh diri, tapi dibunuh kakak ipar!