BUMDes Mustika Ibu Unjuk Produksi Telur Saat Monev Dana Desa 2025

Ia juga menekankan pentingnya pelayanan desa yang disiplin dan profesional.

Monev Bukan Audit, Tapi Pembinaan

Deni kembali menegaskan bahwa monev dilakukan untuk pengawasan dan pembinaan, bukan mencari kesalahan.

“Kita bukan audit ya, kita pembinaan. Tujuan kita supaya usaha dan pembangunan di desa berjalan baik,” jelasnya.

Koordinator Pendamping Desa, Penda, juga mengingatkan pentingnya berita acara serah terima untuk setiap kegiatan yang sudah selesai.

Baca Juga: BLT Dana Desa di Sumbersari Cair, Rp72 Juta Digelontorkan untuk 20 KPM Selama 2025

“Berita acara nanti menjadi dasar laporan di aplikasi Monev DD Kementerian Desa,” ujar Penda.

Perencanaan Desa Dinilai Sudah Partisipatif

Pendamping Lokal Desa Ciracas, Enjang Sugianto, menambahkan bahwa perencanaan pembangunan desa dilakukan secara musyawarah.

“Dari musdus sampai APBDes, semuanya mengikutsertakan masyarakat. Jadi pembangunan dan pemberdayaan benar-benar sesuai kebutuhan,” tutur Enjang.

BUMDes Diharapkan Jadi Penggerak Ekonomi Desa

Usaha peternakan ayam petelur ini menjadi bagian dari prioritas Dana Desa 2025, yakni ketahanan pangan dan ekonomi produktif.

Baca Juga: BLT DD Pusakamulya 2025 Capai Rp122,4 Juta, KPM Terbanyak di Kiarapedes Didominasi Lansia

BUMDes Mustika Ibu diharapkan dapat menjadi model pengembangan ekonomi lokal di Kecamatan Kiarapedes.

Dengan pengelolaan yang makin rapi dan produksi yang meningkat, BUMDes Mustika Ibu semakin menunjukkan potensinya sebagai penggerak ekonomi masyarakat Desa Ciracas.***