PURWAKARTA ONLINE – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Purwakarta melayangkan kritik keras kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta.
Penyebabnya, porsi belanja pegawai dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mencapai 41,3%, jauh melampaui batas maksimal yang diatur Undang-Undang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (UU HKPD) sebesar 30%.
Ketua PMII Purwakarta, Ali Akbar, menyebut kondisi ini sebagai bentuk “darurat fiskal” yang dipicu oleh kebijakan Pemkab yang dinilai terlalu berpihak pada birokrasi.
Ia juga menilai penurunan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp300 miliar untuk tahun 2026 sebagai sirine bahaya bagi Purwakarta.
Baca Juga: BRI Perkuat Penyaluran KPR FLPP Dukung Program 3 Juta Rumah dan Visi Asta Cita Presiden
“Penurunan TKD Rp300 miliar itu bukan lagi alarm, tapi sirine bencana. Jika Pemkab tetap buta dan tuli, enggan merevisi Perbup Nomor 5 Tahun 2024 tentang TPP ASN, maka mereka jelas menindas rakyat Purwakarta secara terang-terangan,” tegas Ali Akbar pada Kamis (2/10/2025).
Belanja Pegawai Tinggi, Belanja Modal Minim
PMII menilai belanja pegawai yang menembus 41,3% bukan sekadar ketimpangan, melainkan pelanggaran hukum. Angka tersebut jauh di atas ambang batas UU HKPD yang mengatur maksimal 30%.
Ali menyoroti kontras antara belanja pegawai yang besar dengan belanja modal yang hanya 5,3%. Menurutnya, kondisi ini menunjukkan prioritas yang keliru.
“Dana triliunan rupiah habis untuk gaji dan tunjangan, tapi jalan rusak tak kunjung diperbaiki, pasar Jumat terbengkalai, puskesmas kekurangan fasilitas, dan beasiswa pendidikan minim. Ini jelas pengkhianatan terhadap rakyat,” ujarnya.
Baca Juga: Misteri 2 Ulama Besar di Situ Wanayasa Purwakarta, Jejak Kyai Agung dan Kyai Gede
Kritik terhadap TPP ASN
Kebijakan Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) dianggap sebagai biang masalah yang menyandera APBD. PMII menilai anggaran TPP tidak sebanding dengan kualitas pelayanan publik.
“Uang rakyat habis mempertebal rekening ASN, sementara pelayanan publik compang-camping. Ini namanya perampasan alokasi yang istimewa,” lanjut Ali.
Artikel Terkait
Misteri di Wisata Gunung Parang Purwakarta dari Pusaka Prabu Siliwangi, Pesugihan, dan Penjaga Gaib
Prioritas Anggaran Purwakarta 2026, Om Zein Minta Fokus pada Pelayanan Publik
Nina Herlina Dilantik Jadi Pj Sekda Purwakarta, Ditugasi Rumuskan Anggaran 2026
Kurang Rp300 Miliar, Bupati Purwakarta Minta Anggaran 2026 Fokus untuk Pelayanan Masyarakat
Resmi, Nina Herlina Dilantik Jadi Pj Sekda Purwakarta Saat Dana Transfer Pusat Berkurang Rp300 M
Apa Kabar Program MBG? Purwakarta Waspada Makanan Basi, Pusat Masih Sibuk Debat Menu
Misteri Sasak Beusi Ciganea Purwakarta Kecelakaan Maut, Sosok Gaib, dan Legenda Angker
Mengerikan! Misteri Sosok Wanita Bergaun Merah di Sasak Beusi Purwakarta
Misteri 2 Ulama Besar di Situ Wanayasa Purwakarta, Jejak Kyai Agung dan Kyai Gede
Kisah Alam Purwakarta! Misteri, Wisata, dan 2 Ulama Besar di Situ Wanayasa Purwakarta