Siswa Berprestasi Tergeser? Ini Fakta Mencengangkan Jalur Masuk Sekolah di Purwakarta!

Bandingkan dengan jalur afirmasi yang langsung diganjar 20%.

Baca Juga: Musdesus Desa Pusakamulya Lahirkan Koperasi Merah Putih, Dukung Instruksi Presiden Prabowo

Padahal, jalur ini ditujukan untuk anak-anak dengan kondisi khusus, seperti yatim piatu atau anak berkebutuhan khusus.

Memang penting, tapi kalau siswa berprestasi dapat jatah kecil, keadilan jadi dipertanyakan.

SPMB ini tidak lagi pakai sistem zonasi. Jadi, siswa bisa daftar ke sekolah manapun tanpa dibatasi jarak.

Tapi tunggu dulu jalur domisili tetap jadi yang paling besar, bahkan minimal 50%! Di SD, malah 80%.

Baca Juga: Suami Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Meninggal Dunia di RS PON karena Stroke dan Pendarahan Otak

Lalu, apa kabar anak-anak dari luar daerah yang ingin sekolah di Purwakarta karena kualitas sekolahnya?

Apa kabar juga siswa-siswa yang punya mimpi besar lewat prestasi mereka?

Dalam pasal 3 regulasi SPMB, disebutkan sistem ini harus objektif, transparan, akuntabel, dan berkeadilan.

Tapi kenyataan di lapangan bisa bikin banyak orang tua kecewa.

Baca Juga: Kuswara Terpilih Pimpin Koperasi Merah Putih di Musdesus Desa Pusakamulya Kiarapedes Purwakarta

Pihak Dinas Pendidikan Purwakarta pun sedang membahas Rancangan Peraturan Bupati tentang penyelenggaraan SPMB.

Pertemuan penting itu diadakan di Bale Guru Linuhung, Mandalawangi, pada 18 Maret 2025.

SPMB di Purwakarta memang langkah maju untuk pemerataan pendidikan.