KPAI Soroti Barak Militer Siswa Nakal: Banyak Anak Tidak Betah, Ada yang Coba Kabur!

KPAI: Anak-Anak Tak Betah di Barak Militer Program KDM, Banyak yang Coba Keluar Lokasi

PURWAKARTA ONLINE – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkap sejumlah temuan mengejutkan dari hasil pengawasan terhadap program pendidikan karakter siswa nakal ala barak militer yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Program yang dikenal dengan nama Pendidikan Karakter Pancawaluya Jawa Barat Istimewa itu menyasar siswa yang dianggap bermasalah melalui pelatihan ala militer di sejumlah barak, salah satunya di Resimen 1 Sthira Yudha, Kabupaten Purwakarta.

Anak-Anak Tak Betah dan Coba Kabur

Dalam asesmen yang dilakukan KPAI, ditemukan fakta bahwa banyak anak tidak betah selama mengikuti pelatihan.

Bahkan, ada yang mencoba keluar dari lokasi pendidikan dengan berbagai alasan, seperti ingin membeli makanan ringan.

“Sebagian dari mereka mengikuti diklat ini karena rekomendasi guru BK. Tapi ada yang bilang tidak betah, ingin tetap sekolah seperti biasa,” ujar Komisioner KPAI, Aris Adi Leksono, kepada media pada Senin, 12 Mei 2025.

Baca Juga: Geely EX5 Makes Its Debut in Indonesia: High-Tech Electric SUV Targets Southeast Asian Market

Tanda Lelah dan Kurang Fokus

Aris menyebut meskipun tidak ditemukan kekerasan fisik, para peserta terlihat kelelahan saat mengikuti materi.

Beberapa anak tampak mengantuk, tidak fokus, dan justru mengobrol saat pelatihan berlangsung.

Temuan ini sesuai hasil pengawasan langsung di dua lokasi utama pelaksanaan program, yaitu di Rindam III Siliwangi Bandung Barat dan Barak Militer Resimen 1 Sthira Yudha Purwakarta.

KPAI mewawancarai peserta secara tertutup dan menyebarkan kuesioner sebagai bagian dari asesmen.

Evaluasi Total Program KDM