PURWAKARTA ONLINE – Perubahan besar menghantam Suriah pada Minggu (8/12/2024).
Pemberontak bersenjata mengumumkan mereka telah merebut Damaskus, ibu kota Suriah.
Dalam pernyataannya, mereka menyebut ini sebagai "akhir dari tirani Bashar al-Assad."
“Kami nyatakan Damaskus bebas dari tiran Bashar al-Assad,” ujar perwakilan pemberontak, seperti dilansir Al Jazeera.
Mereka juga menyatakan, "Hari ini, 8 Desember 2024, menjadi tonggak sejarah baru bagi Suriah."
Baca Juga: Tak Sanggup Jadi Pejabat, Keputusan Gus Miftah Mundur dari Kabinet: Sebuah Pembelajaran bagi Prabowo
Assad Dikabarkan Melarikan Diri
Pemberontak mengklaim Bashar al-Assad telah meninggalkan ibu kota.
Namun, hingga kini, belum jelas ke mana presiden yang telah memimpin Suriah sejak tahun 2000 itu pergi.
Assad mewarisi tampuk kekuasaan dari ayahnya, Hafez al-Assad, yang memimpin Suriah selama hampir tiga dekade sejak 1971.
Di bawah rezim keluarga Assad, Suriah kerap menghadapi kritik internasional terkait pelanggaran hak asasi manusia dan otoritarianisme.
Euforia di Pihak Pemberontak
Bagi pemberontak, momen ini adalah "kebebasan setelah puluhan tahun penuh rasa sakit dan penderitaan."
Mereka mengajak warga Suriah yang berada di pengasingan untuk pulang ke tanah air.
Artikel Terkait
Promo 12.12 Lazada: Diskon Besar, Flash Sale, dan Voucer Jutaan
Adu Suit Lazada dan Promo 12.12, Kombinasi Sempurna untuk Belanja Hemat
Suit Lazada 12.12: Tips Cara Bermain, Jadwal, dan Hadiah Menarik
Cara Mengobrol dengan Meta AI di WhatsApp
Panduan Lengkap Menggunakan Meta AI di WhatsApp
Cara Menggunakan Meta AI di WhatsApp
Gus Miftah Mundur dari Jabatan Staf Khusus Presiden, Diduga Karena Video Viral, Kurangi Beban Istana Menghadapi Polemik
PBNU Hargai Keputusan Gus Miftah Mundur dari Kabinet, Diduga Karena Video Viral!
Prabowo Jangan Asal Angkat Pejabat, Keputusan Gus Miftah Mundur dari Kabinet Diduga Karena Video Viral!
Tak Sanggup Jadi Pejabat, Keputusan Gus Miftah Mundur dari Kabinet: Sebuah Pembelajaran bagi Prabowo