PURWAKARTA ONLINE, Bandung – Dalam upaya meningkatkan daya saing sektor perkebunan di Jawa Barat, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat melalui UPTD Balai Perlindungan Perkebunan menggelar pelatihan bertajuk "Layanan Klinik PHT dan Perbanyakan Agens Pengendali Hayati (APH) bagi Petani Milenial (Regenerasi Petani) Perkebunan Jawa Barat."
Pelatihan ini dilaksanakan pada 20-21 Agustus 2024 untuk angkatan pertama, dan 22-23 Agustus 2024 untuk angkatan kedua, bertempat di Balai Perlindungan Perkebunan, Jl. Pasir Jati, Jatiendah, Ujung Berung, Bandung.
Membangun Kompetensi Generasi Muda
Kegiatan ini dirancang khusus untuk petani milenial yang berasal dari berbagai kabupaten di Jawa Barat, seperti Cirebon, Bandung, Garut, dan Purwakarta.
Dengan partisipasi sekitar 60 petani muda, pelatihan ini tidak hanya fokus pada pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), tetapi juga pada perbanyakan agens pengendali hayati (APH) sebagai solusi ramah lingkungan untuk meningkatkan hasil produksi perkebunan.
Baca Juga: Kronologi Kasus Bunuh Diri Dokter Aulia Risma Lestari, Ulasan Mendalam di Balik Tragedi
Menurut pernyataan resmi dari Dinas Perkebunan Jawa Barat, tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan keterampilan petani milenial dalam mengelola OPT secara efektif.
Diharapkan, dengan keahlian yang lebih baik, para petani ini mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi perkebunan mereka, sehingga dapat bersaing di pasar global.
Materi Pelatihan dan Aplikasinya
Pelatihan ini dibagi menjadi beberapa sesi yang mencakup materi pengenalan OPT dan pupuk organik, hingga praktik langsung pembuatan dan aplikasi APH di lapangan.
Salah satu sesi yang paling dinantikan adalah praktik pembuatan APH, di mana para peserta diberi kesempatan untuk mempelajari secara langsung cara memproduksi agens pengendali hayati, yang kemudian diikuti dengan diskusi dan review untuk memperdalam pemahaman mereka.
Baca Juga: Mei PHK 233 Karyawan, Agustus 2024 Pabrik Sepatu Bata Purwakarta Terbakar Hebat!
Dalam sesi diskusi, para peserta tidak hanya dibekali dengan pengetahuan teoretis, tetapi juga diajak untuk berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi di lapangan.
"Ini adalah kesempatan berharga bagi kami sebagai petani muda untuk belajar langsung dari ahlinya. Saya sangat antusias menerapkan ilmu ini di lahan perkebunan saya," ungkap Dadan Hamdani, seorang petani teh asal Purwakarta yang turut serta dalam pelatihan ini.
Artikel Terkait
Abang Ijo Hapidin Maju di Pilkada Purwakarta, Petani Gembira Luar Biasa
Abang Ijo Digeruduk Puluhan Petani Purwakarta! Apa yang Terjadi?
Abang Ijo Modali Petani dan Jamin Hasil Panen, Ia Bocorkan Rahasia Kenapa Pertanian Purwakarta Bisa Sangat Maju!
ISNU Kiarapedes Hadiri Tradisi Babarik di Mekarjaya: Doa Bersama dan Syukur Petani atas Hasil Panen Berlimpah
Ujang Alim: Ketua KTNA Purwakarta Belusukan Temui Petani, Ungkap Realita di Sawah dan Kebun
Zaenx Lolos ke ke Tahap Verifikasi Lapangan, Wakili Purwakarta di Ajang "Anugerah Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2024" Kategori Petani
Zaenx Banser Lolos Babak 3 Besar, Siap Harumkan Purwakarta di 'Anugerah Perkebunan Jabar 2024' Kategori Petani
Prabowo-Gibran Fokus Ketahanan Pangan: Solusi Impor, Lahan Menyusut, dan Regenerasi Petani Muda
Ujang Alim, Ketua KTNA Purwakarta: Turun Langsung ke Lapangan, Dengarkan Aspirasi dan Kebutuhan Petani
Ujang Alim: Ketua KTNA Purwakarta yang Selalu Turun ke Sawah dan Kebun Mendengar Aspirasi Petani