Selamat Hari Raya Idulfitri 1446 H, Beginilah Panduan Lengkap Puasa Syawal Menurut Mazhab Syafi'i

photo author
- Selasa, 1 April 2025 | 08:52 WIB
Bolehkah Menggabungkan Niat Qadha Puasa Ramadhan dengan Puasa Syawal? Simak Disini (aqtai)
Bolehkah Menggabungkan Niat Qadha Puasa Ramadhan dengan Puasa Syawal? Simak Disini (aqtai)

PURWAKARTA ONLINE - Puasa Syawal adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan setelah menunaikan puasa Ramadhan.

Dalam Mazhab Syafi'i, puasa enam hari di bulan Syawal memiliki banyak keutamaan dan tata cara pelaksanaannya telah dibahas secara mendalam dalam berbagai kitab fikih.

Artikel ini akan menjelaskan cara melaksanakan puasa Syawal berdasarkan pandangan Mazhab Syafi'i, lengkap dengan niat serta tulisan Arab dan artinya.

Niat Puasa Syawal

Dalam Mazhab Syafi'i, niat puasa Syawal dapat dilakukan di dalam hati. Namun, jika ingin melafalkannya, berikut adalah bacaan niatnya:

Baca Juga: Gempa M7.0 Guncang Tonga, Peringatan Tsunami Dicabut – Tidak Ada Laporan Kerusakan

Niat dalam Bahasa Arab

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرٍ شَوَّالٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma syahri Syawwāla sunnatan lillāhi ta'ālā.

"Saya niat puasa bulan Syawal, sunnah karena Allah Ta'ala."

Niat ini sebaiknya diucapkan sebelum fajar, tetapi dalam Mazhab Syafi'i, niat puasa sunnah masih dapat dilakukan hingga sebelum waktu zawal (tergelincir matahari) selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Cara Melaksanakan Puasa Syawal

Terdapat beberapa cara dalam melaksanakan puasa Syawal yang sesuai dengan Mazhab Syafi'i:

1. Melaksanakan Puasa Syawal Secara Berurutan

Cara yang paling utama (afdhal) dalam Mazhab Syafi'i adalah melaksanakan puasa Syawal secara berturut-turut setelah Hari Raya Idul Fitri.

Artinya, seseorang mulai berpuasa sejak tanggal 2 Syawal dan melanjutkannya hingga enam hari berturut-turut.

Keutamaan cara ini adalah menunjukkan kesungguhan dalam ibadah dan lebih mendekati keutamaan yang dijanjikan dalam hadits Nabi SAW.

Baca Juga: Goa Batu Cermin Labuan Bajo, Pesona Gua Bercahaya Rekomendasi Wisata Lebaran

2. Melaksanakan Puasa Syawal Secara Terpisah

Jika seseorang tidak dapat menjalankan puasa secara berurutan, ia tetap diperbolehkan untuk melakukannya secara terpisah selama masih dalam bulan Syawal.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Profil KH. Abdul Halim Majalengka

Senin, 14 April 2025 | 07:45 WIB
X