Buya Arrazy Hasyim: Presiden Soekarno adalah Waliyullah

photo author
- Jumat, 23 Februari 2024 | 14:00 WIB
Profil dan Biodata Buya Arrazy Hasyim, Pendiri dan Pembina lembaga Ribath Nouraniyyah (Instagram)
Profil dan Biodata Buya Arrazy Hasyim, Pendiri dan Pembina lembaga Ribath Nouraniyyah (Instagram)

Purwakarta Online - Buya Arrazy Hasyim, seorang ulama ternama, mengungkapkan pandangannya terkait Presiden Soekarno dengan pernyataan mengejutkan bahwa Soekarno adalah seorang Waliyullah.

Pernyataan ini menjadi sorotan karena menyoroti peran diplomatik dan kebijakan politik pendiri bangsa Indonesia.

Buya Arrazy Hasyim menyampaikan bahwa Soekarno dikafirkan oleh sebagian orang pada zamannya karena keputusannya dalam berpolitik.

Menurut Buya Arrazy Hasyim, Soekarno tidak mengikuti arus masyarakat yang mendukung pendekatan keras, melainkan menggunakan diplomasi sebagai pendekatan politiknya.

Baca Juga: Khoirul Umam Analisis Strategi Politik Jokowi Rekrut AHY: Ternyata Begini Tujuannya!

"Soekarno, dalam pandangan saya, adalah seorang Waliyullah karena beliau mampu menjalankan tugas besar dalam membentuk negara ini dengan menggunakan pendekatan politik yang bijaksana," ujar Buya Arrazy Hasyim.

Pernyataan ini mencuat ketika Buya Arrazy Hasyim memberikan konfirmasi dalam sebauah video yang diunggah di YouTube.

Menurut Buya Arrazy Hasyim, keberhasilan Soekarno sebagai seorang pemimpin tidak bergantung pada afiliasi partainya atau latar belakang keluarganya.

Menurutnya, yang lebih penting adalah kontribusi nyata Soekarno dalam pembentukan bangsa.

Baca Juga: Minhajul Haq 'Tiba-tiba NU': Kontroversi Pemasangan Bendera NU Saat Terima Kunjungan Verifikasi Pendirian STAI dari Kemenag RI

"Wahyu berada ini bukan masalah partainya atau anaknya. Tidak ada urusan dengan hal-hal semacam itu. Pertanyaannya seharusnya berkaitan dengan sejarah dan persaksian ulama tentang peran Soekarno dalam membentuk Indonesia," tegas Buya Arrazy Hasyim.

Namun, Buya Arrazy Hasyim juga menekankan bahwa pandangan positif terhadap Soekarno bukan berarti membenarkan segala tindakannya.

Ia menyebutkan bahwa Soekarno pernah mengajukan gabungan beberapa ideologi (Nasakom), dan ini pernah menimbulkan kontroversi.

"Dulu, ketika melihat kegagalan Majelis Konstituante, Soekarno mengajukan Nasakom yang menggabungkan beberapa ideologi. Saya diceritakan oleh salah seorang Habib, jika pada masa itu ulama tidak mendampingi Soekarno, bisa jadi keadaan berbeda," ungkap Buya Arrazy Hasyim.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febri Nugrahadi

Sumber: YouTube An Ni'mah Japos TV

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Profil KH. Abdul Halim Majalengka

Senin, 14 April 2025 | 07:45 WIB
X