Gaya dakwahnya yang tenang dan penuh konsentrasi membuatnya dikenal sebagai ulama karismatik.
Profil dan Warisan
Buya Syakur, lahir pada 2 Februari 1948, wafat pada usia 75 tahun di Cirebon. Beliau dikenal sebagai pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Cadangpinggan.
Keahliannya dalam bahasa Arab, hasil dari intensifnya pembelajaran di pesantren, mendukung kemampuannya menerjemahkan kitab-kitab Arab ke bahasa Indonesia.
Selain berkontribusi dalam dunia pendidikan, Buya Syakur juga melahirkan karya-karya spiritual seperti "Renungan Spiritual Buya Syakur Yasin" dan "Surat-Surat Cinta Buya Syakur Yasin."
Baca Juga: Tiga Tusukan Belati: Kisah Tragis Pembunuhan Diana Gustia di Purwakarta
Wafatnya Buya Syakur adalah kehilangan besar bagi NU dan masyarakat Indonesia.
Profil ulama ini mencerminkan perjalanan panjangnya dalam pendidikan, dakwah, dan warisan intelektual yang meninggalkan jejak mendalam di Indonesia.
Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah.***
Artikel Terkait
Ramalan Zodiak ARIES: Energi Positif Menyertai Hari Rabu, 17 Januari 2024
Tiga Tusukan Belati: Kisah Tragis Pembunuhan Diana Gustia di Purwakarta
Mengungkap Fakta Illuminati: Misteri di Balik Organisasi Rahasia
Asal Usul Illuminati: Pencerahan dari Masa Lalu
Memahami Perbedaan antara Illuminati dan Freemason: Sejarah dan Fakta
Sekolah Bahtsul Masail LBM PWNU Jabar di Cipulus: Menelusuri Jejak Ilmu Bahtsul Masail NU
Kyai Bahir Muhlis Ajak Ifa Faizah Keliling Purwakarta: Mendekatkan Calon DPD RI ke Jamaah Se-Kabupaten
Buya Syakur Wafat: Ulama Karismatik Asal Indramayu yang Meninggal Dunia pada Usia 75 Tahun
Buya Syakur Wafat: Kehidupan dan Perjalanan Spiritual Ulama Karismatik Asal Indramayu
Almarhum Buya Syakur: Ulama Karismatik asal Indramayu yang Meniti Pendidikan Hingga ke Oxford