Membongkar Strategi Investor Sunyi dengan Imbal Hasil 800 Persen dalam 10 Tahun dari Hanya Tiga Saham

photo author
- Senin, 8 Desember 2025 | 16:10 WIB
Ilustrasi - Saham Nestle anjlok usai keputusan mencopot CEO Laurent Freixe karena skandal asmara dengan karyawan. (Dok. Nestle)
Ilustrasi - Saham Nestle anjlok usai keputusan mencopot CEO Laurent Freixe karena skandal asmara dengan karyawan. (Dok. Nestle)

PURWAKARTA ONLINE - Mengulas strategi investor nilai tersembunyi yang meraih pengembalian 800 persen dalam 10 tahun hanya dengan tiga saham.

Nama seperti Jhunjhunwala atau Damani sering menghiasi media, namun di balik hingar bingar itu, ada sosok yang bekerja dalam keheningan: Ricky Kriplani, pendiri First Water Capital.

Ia dikenal sebagai investor nilai yang jarang tampil publik, namun rekam jejaknya berbicara lantang.

Dengan tiga dekade pengalaman dan portofolio super terkonsentrasi, Kriplani memegang hanya tiga saham selama hampir sepuluh tahun. Hasilnya menakjubkan, dua di antaranya tumbuh lebih dari 800 persen.

Baca Juga: 8 Ton Bantuan Tembus Daerah Terisolir Sumatera, Perjuangan Ferry Irwandi dan Raffi Ahmad Begini Ungkapnya!

Nilai kepemilikannya kini mencapai lebih dari Rs 630 crore. Strateginya yang tenang namun konsisten sering membuatnya disejajarkan dengan Warren Buffett versi India, meski ia tetap lebih memilih bekerja tanpa sorotan.

Salah satu saham paling menonjol dalam portofolionya adalah Kama Holdings Limited. Perusahaan yang awalnya bernama SRF Polymers Limited ini merupakan induk usaha dengan bisnis turunan yang bergerak di sektor tekstil teknis, bahan kimia, film kemasan, hingga polimer industri.

Dengan kapitalisasi pasar sekitar Rs 8719 crore, perusahaan ini menjadi fondasi stabil yang terus dipertahankan Kriplani.

Pada laporan keuangan kuartal Desember 2015, Kriplani tercatat memegang 4,9 persen saham Kama Holdings. Kini ia menguasai 4,7 persen saham senilai sekitar Rs 410 crore.

Baca Juga: Gila! Galangan Kapal Kolkata Rp 3,8 Triliun yang Tiba-Tiba Jadi Kuda Hitam Pertahanan India

Ini Rahasianya yang Membuat Ricky Kriplani Bertahan Selama Satu Dekade

Jika melihat laporan keuangan, keuntungan yang dihasilkan perusahaan ini tidak selalu spektakuler. Namun Kriplani dikenal sebagai investor yang melihat lebih dalam dibanding sekadar angka permukaan.

EBITDA perusahaan tumbuh dari Rp1477 triliun pada tahun fiskal 2020 menjadi Rp2792 triliun pada tahun fiskal 2025, dengan pertumbuhan majemuk 14 persen. Untuk semester pertama tahun fiskal 2026 saja, EBITDA sudah mencapai Rp1647 triliun.

Sementara itu, laba bersih hanya tumbuh tipis, dari Rp1196 triliun pada fiskal 2020 menjadi Rp1254 triliun pada 2025. Untuk semester pertama tahun fiskal 2026, laba mencapai Rp826 triliun.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X