CAMS Resmi Pecah Saham Hari Ini: Harga Turun Tajam Tapi Investor Tak Perlu Panik

PURWAKARTA ONLINE - Pemecahan saham CAMS 1:5 membuat harga saham turun tajam, tetapi nilai investasi tetap sama. Simak penjelasan, tips, dan analisis mudah dipahami.

Hari ini menjadi momen penting bagi para pemegang saham Computer Age Management Services atau CAMS.

Saham perusahaan resmi memasuki tanggal ex-date untuk pemecahan saham pertamanya, yang membuat harga saham terlihat turun cukup tajam saat pasar dibuka.

Namun jangan khawatir, karena penurunan ini bukan sinyal buruk, melainkan penyesuaian teknis yang sepenuhnya normal.

Baca Juga: Trump Perketat Izin Kerja Migran: Aturan Baru Memicu Kekhawatiran

CAMS sebelumnya telah menyetujui pemecahan saham dengan rasio 1:5. Setiap saham dengan nilai nominal Rp10 kini dikonversi menjadi lima saham dengan nilai nominal Rp2, Artinya, jumlah lembar saham Anda bertambah, tetapi nilai total investasi tetap sama.

Hanya investor yang memegang saham hingga penutupan 4 Desember yang memenuhi syarat untuk mendapatkan saham tambahan tersebut.

Ini yang Terjadi Pada Saham Anda Hari Ini

Ketika pasar dibuka, harga saham langsung diperdagangkan pada level yang sudah disesuaikan dengan pemecahan 1:5. Bagi investor baru yang belum memahami mekanismenya, grafik harga tampak seperti “jatuh”.

Padahal kenyataannya, saham tidak turun nilainya. Yang berubah hanya harga per lembarnya, karena jumlah lembar saham bertambah lima kali lipat.

Contoh sederhana:

• Sebelum pemecahan: Anda punya 1 saham bernilai Rp10.000
• Setelah pemecahan: Anda punya 5 saham masing-masing bernilai Rp2.000
• Total nilai tetap Rp10.000

Penurunan harga bukan kerugian. Ini hanyalah pembagian ulang nominal agar saham lebih mudah dijangkau investor ritel.

Baca Juga: PMK 81 Tahun 2025 Resmi Berlaku, Ini 5 Aturan Baru agar Desa Tak Alami Gagal Bayar Tahun Depan

CAMS menetapkan 5 Desember sebagai tanggal pencatatan. Dengan sistem penyelesaian T+1, investor harus membeli saham CAMS paling lambat 4 Desember untuk masuk ke daftar pemegang saham yang berhak.