PURWAKARTA ONLINE - Mengapa strategi investasi Abhishek Bachchan berbeda dari mayoritas selebritas Bollywood dan bagaimana Anda bisa menirunya.
Abhishek Bachchan memahami prinsip investasi berbasis koneksi personal, analisis naluri, dan keberanian terukur yang jarang diikuti selebritas Bollywood.
Dalam dunia Bollywood, sorotan kamera sering kali membuat kita lupa bahwa banyak bintang tidak hanya hidup dari film dan panggung.
Mereka membangun kekayaan melalui perusahaan rintisan, saham, properti, tim olahraga, dan lini bisnis yang jarang muncul di layar.
Baca Juga: Polemik KUHAP Baru Memanas: Frasa ‘Keadaan Mendesak’ Dinilai Bisa Picu Penyalahgunaan Wewenang
Dan di antara nama-nama besar itu, Abhishek Bachchan justru menjadi sosok paling menarik saat kamera tidak menyorotnya.
Banyak orang melihat Abhishek sebagai aktor, tetapi sedikit yang tahu bahwa ia juga seorang investor yang mampu mengubah naluri menjadi kekuatan finansial jangka panjang.
Salah satu momen yang paling menggambarkan pendekatannya terjadi pada malam 31 Agustus 2014, saat Jaipur Pink Panthers bertanding melawan U Mumba dalam laga final Liga Kabaddi yang masih sangat baru waktu itu.
Semua orang di stadion telah menduga Panthers akan menang. Namun Abhishek berdiri tegap di pinggir lapangan, tangan terkepal, mata terpejam, tidak berbicara pada siapa pun.
Baca Juga: Harga Sayuran & Cabai: Update Terbaru 20 November di Pasar Induk
Ia menghitung setiap kemungkinan pergantian pemain dengan ketegangan seorang produser film yang menunggu hasil box office hari Jumat.
Ketika timnya menang, tidak ada senyum selebritas yang dilebih-lebihkan. Yang muncul hanya rasa lega mendalam, seperti beban besar terlepas dari pundaknya.
Bertahun-tahun kemudian, ia menyebut keputusan membeli tim itu sebagai tebakan dalam gelap. Ia mengakui bahwa ia tidak punya ketajaman bisnis yang rumit.
Baginya, keputusan itu lahir dari naluri sederhana: Ia merasa ini akan berhasil. Dan justru di antara naluri dan keberanian itulah banyak taruhan besar lahir di India.
Artikel Terkait
Puluhan Wartawan Ikuti Pelatihan Jurnalistik PWI Kota Cirebon Jelang OKK 2025
Usai Sidang Perdana Korupsi Proyek Jalan Sumut, Jaksa Tegaskan Bobby Nasution Tak Masuk Daftar Saksi
Adian Napitupulu Ungkap Alasan Anak Muda Gemar Thrifting: Bentuk Perlawanan terhadap Krisis Air Bersih dan Polusi Tekstil
Kasus Korupsi Google Cloud di Kemendikbud Ristek: Sudah Naik Penyidikan dan Siap Dilimpahkan ke Kejagung
Kasus Kematian Janggal Dosen UNTAG Dwinanda Levi di Hotel, Perwira Polisi Jadi Saksi Kunci
Kronologi Kematian Janggal Dosen UNTAG Dwinanda Levi di Hotel Semarang, Polisi Dalami Peran AKBP B
Polisi Kesulitan Buka HP Dosen UNTAG Levi, Mahasiswa Desak Ungkap Aktivitas Terakhir di Hotel
AKBP Basuki Jadi Orang Pertama Temukan Levi di Kamar Hotel, Kronologi Pagi yang Janggal
Kenapa AKBP Basuki Ada di Kamar Dosen Levi? Propam Bergerak, Mahasiswa Ungkap Kejanggalan
BRI Perkuat Strategi dan Transformasi UMi, Kinerja Bullion Melonjak dan Laba BBRI Tumbuh