PURWAKARTA ONLINE - Ketimpangan upah buruh menjadi cerminan nyata dari ketidakadilan ekonomi global.
Meskipun ada kemajuan di beberapa negara, kesenjangan antara negara maju dan berkembang tetap lebar.
Data Organisasi Buruh Internasional (ILO) menunjukkan bahwa buruh di negara maju seperti Jerman dan Amerika Serikat mendapatkan rata-rata upah lebih dari 10 dollar per jam.
Sebaliknya, di negara berkembang seperti Indonesia dan India, upah minimum hanya berkisar 1 hingga 3 dollar per jam.
Baca Juga: Fenomena Viral Baby Putie dan Syakirah, Bagaimana Media Sosial Menyebarkan Konten Sensitif?
Realitas Upah Minimum
Di Jerman, misalnya, upah minimum mencapai 12 euro per jam atau sekitar 13 dollar.
Sementara itu, buruh di Indonesia hanya memperoleh rata-rata Rp4,5 juta per bulan setelah kenaikan 5% pada 2025.
Ini setara dengan kurang dari 3 dollar per jam jika dihitung berdasarkan jam kerja standar.
Kesenjangan ini mencerminkan perbedaan produktivitas, struktur ekonomi, dan biaya hidup di masing-masing negara.
Di negara berkembang, upah rendah sering kali disebabkan oleh sektor informal yang mendominasi pasar kerja, lemahnya perlindungan hukum, dan minimnya peran serikat pekerja.
Baca Juga: Ayah Baim Wong Dimakamkan di TPU Sirna Sari Purwakarta
Pengaruh Globalisasi dan Teknologi
Globalisasi dan teknologi semakin memperlebar jurang ini.
Artikel Terkait
Ribuan Buruh Purwakarta Gelar Aksi Besar-Besaran untuk Tuntut UMSK
Konsolidasi Buruh, Langkah Awal Perjuangan UMSK Purwakarta
Pemerintah Diminta Responsif, Buruh Purwakarta Tuntut Keadilan
2029 Tanpa Presidential Threshold, Peluang Buruh Jadi Presiden Makin Besar
Partai Buruh Siap Tembus Pemilu 2029 Tanpa Koalisi Besar
Said Iqbal 2029, Jalan Menuju Kandidat Presiden dari Partai Buruh
Presidential Threshold 0%, Partai Buruh Siapkan Jalan Baru
Renovasi Kantor Konsulat Cabang FSPMI Purwakarta, Fondasi Baru Perjuangan Buruh
Peran Strategis Kantor FSPMI Purwakarta dalam Mendukung Perjuangan Buruh
Protes Damai di Batam, Buruh Desak Penetapan UMSK 2025