Ketimpangan Upah Buruh Dunia, Realita yang Sulit Ditutupi di Negara Manapun!

photo author
- Rabu, 8 Januari 2025 | 21:30 WIB
Ilustrasi. Ketimpangan upah buruh di dunia masih menjadi isu besar. (Foto: pexels/Yan Krukau)
Ilustrasi. Ketimpangan upah buruh di dunia masih menjadi isu besar. (Foto: pexels/Yan Krukau)

PURWAKARTA ONLINE - Ketimpangan upah buruh menjadi cerminan nyata dari ketidakadilan ekonomi global.

Meskipun ada kemajuan di beberapa negara, kesenjangan antara negara maju dan berkembang tetap lebar.

Data Organisasi Buruh Internasional (ILO) menunjukkan bahwa buruh di negara maju seperti Jerman dan Amerika Serikat mendapatkan rata-rata upah lebih dari 10 dollar per jam.

Sebaliknya, di negara berkembang seperti Indonesia dan India, upah minimum hanya berkisar 1 hingga 3 dollar per jam.

Baca Juga: Fenomena Viral Baby Putie dan Syakirah, Bagaimana Media Sosial Menyebarkan Konten Sensitif?

Realitas Upah Minimum

Di Jerman, misalnya, upah minimum mencapai 12 euro per jam atau sekitar 13 dollar.

Sementara itu, buruh di Indonesia hanya memperoleh rata-rata Rp4,5 juta per bulan setelah kenaikan 5% pada 2025.

Ini setara dengan kurang dari 3 dollar per jam jika dihitung berdasarkan jam kerja standar.

Kesenjangan ini mencerminkan perbedaan produktivitas, struktur ekonomi, dan biaya hidup di masing-masing negara.

Di negara berkembang, upah rendah sering kali disebabkan oleh sektor informal yang mendominasi pasar kerja, lemahnya perlindungan hukum, dan minimnya peran serikat pekerja.

Baca Juga: Ayah Baim Wong Dimakamkan di TPU Sirna Sari Purwakarta

Pengaruh Globalisasi dan Teknologi

Globalisasi dan teknologi semakin memperlebar jurang ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X