Resesi di Ambang Pintu, Mimpi Buruk Ekonomi Indonesia yang Mulai Terbukti

photo author
- Sabtu, 7 September 2024 | 11:10 WIB
Resesi 2024 (IDX Channel)
Resesi 2024 (IDX Channel)

Pemerintah disebut-sebut melakukan manipulasi data kesejahteraan dengan mengucurkan bantuan sosial dan subsidi kepada masyarakat miskin, sehingga seolah-olah daya beli mereka naik.

Padahal, kenaikan tersebut hanya sementara dan tak mencerminkan peningkatan ekonomi riil.

Pembangunan Ekonomi Semu

Masalah lain yang diangkat adalah model pembangunan ekonomi yang dianggap semu.

Indonesia, alih-alih mendorong pertumbuhan industri manufaktur atau jasa yang lebih berkelanjutan, justru mengandalkan eksploitasi sumber daya alam seperti sawit dan batu bara.

Meski ini memperbesar pendapatan negara dalam jangka pendek, tidak ada jaminan keberlanjutan bagi masa depan ekonomi.

Ini juga yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia terlihat stabil, tetapi rapuh di dalam.

Baca Juga: Habib Syech Klaim Hak Cipta Yalal Wathon Tanpa Izin Ahli Waris? Padasuka Bekasi Pertanyakan Royalti!

Ekspor komoditas seperti sawit dan batu bara memang mendatangkan devisa besar, namun tak berkontribusi banyak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara merata.

Tanpa adanya diversifikasi sektor ekonomi, ketergantungan pada sumber daya alam membuat Indonesia rentan terhadap goncangan global, seperti penurunan harga komoditas dan perubahan iklim.

Tantangan di Depan Mata

Sementara itu, pemerintah berdalih bahwa situasi ekonomi Indonesia adalah cerminan kondisi global, di mana semua negara juga sedang menghadapi tantangan serupa.

Benar bahwa tingkat suku bunga yang tinggi, baik di Indonesia maupun di dunia, menekan pertumbuhan ekonomi.

Namun, Guru Gembul menekankan bahwa kebijakan pemerintah sendiri juga turut memperburuk situasi.

Manipulasi data dan fokus pada pencitraan semu dianggap sebagai langkah yang lebih mengutamakan citra jangka pendek dibanding kesejahteraan jangka panjang masyarakat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X