PURWAKARTA ONLINE - YouTuber Resbob ditangkap usai pernyataannya menghina suku Sunda viral. Kasus ini jadi refleksi penting etika bermedia sosial.
Penangkapan YouTuber Adimas Firdaus atau Resbob akhirnya menjadi titik terang dari polemik panjang yang sempat memicu kemarahan publik.
Kasus ini bermula dari pernyataan Resbob dalam sebuah konten yang dinilai menghina suku Sunda dan penggemar klub sepak bola asal Bandung. Video tersebut dengan cepat menyebar luas di media sosial, memantik reaksi keras, hingga berujung pada proses hukum.
Kepolisian memastikan bahwa Resbob telah diamankan di wilayah Jawa Timur. Hal itu disampaikan langsung oleh Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Hendra Rochmawan.
Saat ini, Resbob dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan awal sebelum nantinya dipindahkan ke Bandung guna menjalani proses penyidikan lebih lanjut.
Pihak kepolisian menegaskan bahwa penanganan kasus ini dilakukan secara profesional dan sesuai hukum yang berlaku.
Langkah tersebut diambil karena dugaan ujaran kebencian yang dilakukan Resbob telah menimbulkan keresahan serta reaksi luas di tengah masyarakat.
Kasus ini menjadi sorotan besar karena menyentuh isu sensitif yang berkaitan dengan identitas budaya. Dalam video yang viral, Resbob melontarkan kata-kata kasar yang menyinggung suku Sunda dan pendukung klub sepak bola Bandung.
Baca Juga: Xiaomi Tinggalkan MIUI, HyperOS 3 Jadi Bukti Arah Baru Ekosistem Digital yang Lebih Terintegrasi
Pernyataan itu sontak memicu amarah publik, khususnya masyarakat Sunda, bahkan sempat muncul ancaman aksi massa jika tidak ada tindakan tegas dari aparat.
Tekanan publik semakin besar ketika beredar kabar bahwa kediaman Resbob didatangi massa yang menuntut proses hukum.
Di tengah situasi tersebut, Resbob akhirnya menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf melalui akun TikTok miliknya. Ia mengaku tidak menyangka bisa melontarkan ucapan yang melukai perasaan banyak pihak.
Dalam klarifikasinya, Resbob menyatakan tidak memiliki kebencian terhadap suku Sunda. Ia mengungkap latar belakang hidupnya yang justru dekat dengan budaya Sunda.