Alasan Ardiayana Akmal Ditangkap dalam Kasus Kematian Jesika Purwakarta
PURWAKARTA ONLINE - Suasana Kampung Bojongloa, Desa Gandasoli, Kecamatan Plered, Purwakarta, berubah mencekam pada Sabtu sore, 18 Oktober 2025. Warga digegerkan penemuan jasad remaja perempuan di aliran sungai kecil.
Tubuh itu belakangan diketahui bernama Jesika (15), siswi SMPN Satu Atap Cadasmekar, yang sebelumnya dilaporkan hilang sejak Kamis malam.
Jesika dikenal pendiam dan rajin mengaji. Ia sempat bercita-cita merayakan ulang tahunnya yang ke-16 di rumah usai renovasi, tapi takdir berkata lain. Ia ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan.
Penyelidikan Kilat Polisi
Sejak laporan penemuan jasad diterima, Satreskrim Polres Purwakarta bergerak cepat. Olah TKP dilakukan hingga larut malam.
Polisi memeriksa keluarga, teman sekolah, dan warga sekitar. Hasil autopsi di RS Bhayangkara Sartika Asih Bandung jadi titik balik penyelidikan.
Baca Juga: Tragedi Jesika Purwakarta, Perayaan Ulang Tahun 27 November Tak Akan Pernah Terwujud!
Autopsi menunjukkan kematian Jesika tidak disebabkan oleh faktor alami. Luka-luka yang ditemukan di tubuh korban menguatkan dugaan adanya unsur kekerasan.
Dari sana, penyidik menelusuri jejak orang terakhir yang berinteraksi dengan korban.
Dua hari kemudian, Senin malam (20/10/2025), tim gabungan menangkap Ardiayana Akmal (23) di wilayah Gandasoli, tak jauh dari lokasi penemuan jasad.
“Kami berhasil mengamankan satu orang terduga pelaku di wilayah Gandasoli, tak jauh dari lokasi penemuan jenazah,” ujar Kasat Reskrim Polres Purwakarta AKP Uyun Saepul Uyun kepada wartawan.
Ardiayana digelandang ke Mapolres Purwakarta dengan tangan diborgol plastik. Ia tertunduk, diapit dua anggota Satreskrim.
Baca Juga: Langkah Bersejarah! Presiden Prabowo Bentuk Dirjen Pesantren di Momen Hari Santri Nasional 2025