Ia menegaskan bahwa pihaknya telah menghubungi Gus Adib, putra Kiai Anwar Manshur, serta mengirimkan surat permohonan maaf resmi.
Trans7 berjanji akan memperketat pengawasan editorial agar kasus serupa tidak terulang.
Gelombang Boikot Terus Menggema
Hingga kini, tagar #BoikotTrans7 masih trending di berbagai platform media sosial.
Banyak pengguna internet menyerukan agar masyarakat berhenti menonton kanal televisi tersebut sampai ada tindakan nyata dari pihak Trans7.
Kasus ini menjadi pengingat penting bagi dunia media untuk selalu menjunjung tinggi etika jurnalistik, nilai budaya, dan kehormatan tokoh agama.
“Kebebasan pers bukan berarti bebas menghina. Media harus tetap beretika,” ujar salah satu pengamat media.
Kontroversi tayangan Xpose Uncensored menjadi sorotan nasional dan menguji komitmen media terhadap etika penyiaran.
Meski Trans7 telah meminta maaf, masyarakat, DPR, dan PBNU menuntut langkah nyata agar kejadian serupa tidak terulang.
Kasus ini sekaligus membuka diskusi publik tentang batas antara kebebasan pers dan penghormatan terhadap nilai-nilai keagamaan di Indonesia.***